TINJAUAN HIDROLIKA ALIRAN AKIBAT SUDETAN PADA TIKUNGAN SUNGAI DENGAN HEC-RAS

ADI PURNAMA (2015) TINJAUAN HIDROLIKA ALIRAN AKIBAT SUDETAN PADA TIKUNGAN SUNGAI DENGAN HEC-RAS. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
Cover.pdf

Download (149kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf

Download (238kB)
[thumbnail of Abstract] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (7kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (95kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (570kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (871kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (544kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (153kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf

Download (209kB)

Abstract

Sungai Tabalong adalah salah satu sungai besar yang ada di Kalimantan terletak di Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan. Sungai tersebut
perannya sangat penting bagi kehidupan masyarakat disekitarnya. Sehingga
pemeliharaan kawasan khususnya tebing sungai menjadi sebuah kegiatan yang
seharusnya dilakukan untuk mencegah bencana yang kemungkinan terjadi.
Minimnya informasi mengenai bahaya erosi dan fluktuasi air sungai yang terjadi
mengakibatkan kesadaran masyarakat dan pihak yang terkait juga minim. Bahaya
yang kemungkinan terjadi harusnya dapat diprediksi agar dapat dilakukan
antisipasi dini mengingat berbagai fasilitas vital masyarakat berada tepat dipinggir
sungai tersebut, salah satunya adalah Masjid Pusaka Banua Lawas (masjid Pasar
Arba) yang merupakan masjid tertua di desa Banua Lawas, Kabupaten Tabalong,
Kalimantan Selatan. Masjid tersebut merupakan situs sejarah yang dikeramatkan
karena selain menjadi tempat ibadah juga menjadi bukti sejarah diterimanya Islam
pertama kali di Tanah Tabalong oleh suku Dayak Maanyan. Dengan letak Masjid
yang berada tepat di tikungan sungai bisa membahayakan bangunan Masjid pada
saat debit tinggi. Salah satu upaya untuk melindungi bangunan Masjid dan erosi
tebing khususnya di tikungan sungai dengan melakukan sudetan sungai.
Data yang digunakan adalah data sekunder didapat dari laporan akhir
pengamanan tebing sungai yang dilaksanakan oleh PT. Transka Dharama
Konsultan. Pada penelitian ini menggunakan software HEC-RAS versi 4.1.0.
Data-data yang diperoleh antara lain data situasi trase sungai Tabalong ± 10 km,
data potongan memanjang sungai, dan data hidrograf satuan. Jarak untuk sudetan
± 156 m terbagi menjadi 4 penampang dengan jarak masing-masing penampang ±
39 m. Dan juga elevasi pada setiap penampang sudetan di buat mendatar. Pada
penelitian ini membandingkan ketiga penampang antara menggunakan ambang
dengan H=0.5 m dan H=1 m maupun tanpa ambang yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar debit air terbagi, elevasi muka air dan kecepatan di
tikungan dan sudetan dan juga sebagai upaya mengurangi resiko erosi yang terjadi
pada tebing sungai di tikungan sungai dekat Masjid. Tujuan menggunakan
ambang di sudetan untuk membuat kemiringan dasar sungai menjadi kecil
sehingga kecepatan air menjadi kecil dan kedalaman air menjadi besar.
Hasil simulasi dengan menggunakan software HEC-RAS khususnya di
tikungan sungai dekat Masjid Banua Lawas dan sudetan menunjukkan bahwa
setelah adanya sudetan arah aliran dan debit terbagi menjadi dua tetapi debitnya
tidak terbagi secara merata. Sehingga tidak terlalu signifikan mengurangi gerusan
pada tebing sungai khususnya di tikungan sungai dekat Masjid Pusaka Banua
Lawas ketika debit puncak terjadi. Kemudian pada simulasi dengan menggunakan
tanpa ambang debit lebih besar melewati sudetan dibandingkan menggunakan
ambang lebih kecil H=0.5 m maupun H=1m. Sedangkan elevasi muka airnya
xv
lebih rendah dengan tanpa ambang dibandingkan menggunakan ambang lebih
tinggi H=0.5 m maupun H=1 m. Tetapi kecepatannya lebih besar dengan tanpa
ambang dibandingkan menggunakan ambang lebih kecil H=0.5 maupun H=1 m.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: *240 SUDETAN, EROSI, TEBING SUNGAI.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 03 Jan 2022 06:03
Last Modified: 03 Jan 2022 06:03
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/21008

Actions (login required)

View Item
View Item