STRATEGI KAMPANYE LBH APIK (ASOSIASI PEREMPUAN INDONESIA UNTUK KEADILAN) YOGYAKARTA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG BEBAS DARI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI YOGYAKARTA TAHUN 2012

Strategi kampanye yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan (APIK) DIY dalam upaya mewujudkan masyarakat yang bebas dari kekerasan rumah tangga di Yogyakarta Tahun 2012.
Tahun Skripsi : 2015+ 102 halaman + 21 lampiran
Daftar Kepustakaan :16 buku + 4 sumber online + 1 jurnal + 6 arsip LBH APIK Yogyakarta
Penelitian ini menganalisis tentang bagaimana Strategi Kampanye LBH APIK (Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan) Yogyakarta dalam upaya mewujudkan masyarakat yang bebas dari kekerasan rumah tangga di Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi Kampanye LBH APIK Yogyakarta dalam upaya mewujudkan masyarakat yang bebas dari kekerasan rumah tangga di Yogyakarta serta untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat strategi kampanye LBH APIK Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan pada peneltian ini meliputi: pengumpulan data yaitu dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian dilanjutkan dengan mereduksi data, kemudian penyajian data dan analisis, dan diakhiri dengan kesimpulan dan saran. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kampanye yang dilakukan oleh LBH APIK Yogyakarta merupakan suatu bentuk komunikasi sosial, dimana LBH APIK Yogyakarta sebagai komunikator atau agen perubahan, berusaha untuk melakukan perubahan sosial terkait masalah kekerasan rumah tangga di Yogyakarta. Dalam pelaksanaan kampanye ini, dalam hasil penelitian melihat LBH APIK Yogyakarta belum begitu maksimal memanfaatkan media cetak maupun elektronik untuk menyampaikan ide atau gagasan kepada khalayak sasaran, cakupan wilayah pelaksanaan kampanye LBH APIK Yogyakarta juga dirasa belum luas sehingga efek yang terjadi juga belum maksimal. Hal ini dikarenakan informasi tidak diperoleh secara merata oleh khalayak sasaran. Berdasarkan ini peneliti mengusulkan kepada LBH APIK untuk lebih memaksimalkan pemanfaatan media cetak dan elektronik seperti pers release dan siaran di radio, menambah tenaga kerja, serta melakukan riset dan perencanaan lebih matang agar cakupan wilayah serta pesan yang ingin disampaikan menjadi jauh lebih baik