KONTROFERSI REVISI UNDANG-UNDANG PERFILEMAN INDONESIA NO.8 TAHUN 1992

IBRAHIM SAPTANUGRAHA (2008) KONTROFERSI REVISI UNDANG-UNDANG PERFILEMAN INDONESIA NO.8 TAHUN 1992. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (178kB)
[thumbnail of Abstract] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (64kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (701kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (125kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (64kB)

Abstract

Penelitian ini berusaha menganalisis pemberitaan kontroversi revisi undang-undang no.8 tahun 1992 tentang perfilman lndonesia, hal yang menjadi sorotan dalam kontroversi itu adalah masalah sensor film dan lembaga sensor yang diangggap beberapa pihak sebagai sebuah pemasungan kreatifitas. Objek dari penelitian ini adalah pemberitaan yang dilakukan oleh dua media online yaitu Koran Tempo.Com dan Republika online mulai dari bulan Januari sampai bulan April 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kedua media online tersebut membingkai isu kontroversi revisi undang-undang perfilman Indonesia. Penelitian ini juga untuk mengetahui perbedaan apa saja yang mendasari pembingkaian tentang masalah tersebut. Kerangka Teori dalam penelitian ini melihat realitas pesan di dalam media dan bagaimana kemudian realitas itu dikonstruksi oleh mcdia sebagai agen yang memproduksi pesan dan makna. Adapun objek penelitian adalah media online Koran Tempo.com dan Republika Online dalam pemberitaan yang diturunkan pada bulan Januari-Maret 2008. Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah analisis framing model William A. Gamson. Hasil analisis mcnunjukkan bahwa pada dasarya kedua media Online memiliki keberpihakan di dalam pemberitaan mengenai isu di atas sesuai dengan kepentingan yang ingin dicapai oleh masing-masing media online. Koran Tempo.com terlihat berpihak kepada penggugat yang menamakan dirinya Masyarakat Film Indonesia (MFI) sedangkan Republika onlinc terlihat berpihak kepada pemerintah yang tegas mempertahankan lembaga sensor di Indonesia, dalam pemberitaanya Koran Tempo.Com lebih lugas dan liberal dibandingkan Republika Online yang moralis. Terjadinya perbedaan pembingkaian pada pemberitaan ini dikarenakan beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain perbedaan sudut pandang dari kedua media dalam menerjemahkan realitas yang dilandasi oleh ideologi media, pemilihan nara sumber, sumber penghasilan pengiklan.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: REVISI UNDANG-UNDANG
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Komunikasi S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 04 Jan 2022 02:32
Last Modified: 04 Jan 2022 02:32
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/21266

Actions (login required)

View Item
View Item