IMAN AMANDA PERMATASARI (2015) PERBANDINGAN POLITIK PANGAN PADA MASA KEPEMIMPINAN SOEHARTO DAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (561kB)
Bab I.pdf
Download (468kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (475kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (576kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (118kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (339kB)
Naskah Publikasi.pdf
Download (577kB)
Abstract
*477 Presiden Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono adalah dua pemimpin Indonesia yang menjabat lebih dari satu kali periode kepemimpinan. Baik Soeharto maupun Susilo Bambang Yudhoyono merupakan dua sosok yang memiliki latar belakang militer, tetapi mempunyai pemikiran pangan yang sangat menarik. Soeharto sejak kecil dibesarkan dilingkungan petani, sedangkan Susilo Bambang Yudhoyono adalah seorang Doktor pertanian yang telah menyelesaikan studinya di Institut Pertanian Bogor.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian dengan jenis penelitian sejarah. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Unit analisa yang diambil adalah kepemimpinan Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono dalam kebijakan pangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Studi dokumentasi. Kemudian teknik analisa datanya adalah terdiri dari: Heuristik, Kritik dan Analisis Saran, Interpretasi, dan Historiografi.
Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukan bahwa posisi politik pangan pada masa kepemimpinan Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono baru berada bada posisi ketahanan pangan, tidak bisa mencapai kemandirian atau bahkan kedaulatan pangan. Soeharto memiliki kebijakan swasembada beras sebagai kebijakan besarnya, sementara Susilo Bambang Yudhoyono memiliki kebijakan besar Revitalisasi Pertanian. Strategi yang diambil oleh Soeharto adalah terkait dengan konsep Bufferstock, peningkatan produksi pangan Nasional, dan kebijakan deregulasi. Sementara strategi yang diambil Susilo Bambang Yudhoyono adalah terkait dengan pengembangan dan rehabilitasi Infrastruktur pertanian, pemberdayaan petani, Revitalisasi Industri Pupuk, perbaikan akses petani untuk pendanaan usaha, dan swasembada lima komoditas pangan. Baik Soeharto maupun Susilo Bambang Yudhoyono memiliki pengaruh kepemimpinannya terhadap berjalannya kebijakan pangan. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari sisi positif maupun negatif. Soeharto berhasil meningkatkan produksi pangan, membebaska Indonesia dari krisis pangan, serta menggerakan petani dalam pertanian. Namun sisi negatifnya adalah kemiskinan petani Indonesia yang masih mencolok, ketergantungan terhadap beras, kebijakan diskriminatif dan keterpurukan pangan, beras sebagai alat politik, dan swasembada beras tidak bertahan lama. Sementara Susilo Bambang Yudhoyono berhasil memunculkan reforma agraria, dan peningkatan produksi pangan secara bertahap. Sedangkan sisi negatif yang terjadi adalah swasembada berbasis impor, kesejahteraan petani yang rendah, harga pangan yang meroket, dan industrialisasi yang mengurangi lahan pertanian.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Soeharto maupun Susilo Bambang Yudhoyono memiliki cara sendiri untuk menjalankan politik pangannya. Namun keduanya pernah sama-sama menjadikan Indonesia diakui di dunia Internasional sebagai negara yang berhasil melepaskan diri dari belenggu krisis pangan. Terdapat beberapa permasalahan yang sama-sama dihadapi oleh kedua pemimpin tersebut, salah satunya adalah masalah kesejahteraan petani dalam mewujudkan kondisi pangan yang stabil bagi masyarakat Indonesia.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | PERBANDINGAN POLITIK PANGAN PADA MASA KEPEMIMPINAN SOEHARTO DAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 16 Feb 2022 07:06 |
Last Modified: | 16 Feb 2022 07:06 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/21736 |