FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK TK USIA 4-5 TAHUN DI WILAYAH PEDESAAN KABUPATEN SLEMAN

Latar belakang: Toilet training yang dilakukan oleh anak dapat mengalami kegagalan seperti mengompol dan konstipasi. Prevalensi kegagalan toilet training pada anak prasekolah usia 4-5 tahun di indonesia masih cukup tinggi sekitar 75 juta anak. Penelitian lain juga dilakukan pada anak di desa Mankabad menunjukan sekitar 17,8 % anak masih mengompol. Kegagalan tersebut disebabkan oleh faktor anak dan ibu.
Tujuan : Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan toilet training pada anak Taman kanak-kanak (TK) usia 4-5 tahun di wilayah Pedesaan kabupaten Sleman.
Metode : Desain penelitian ini adalah Cross sectional. Subyek adalah anak-anak usia 4-5 tahun yang tinggal di wilayah perdesaan kabupaten Sleman. Sampling diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, pada anak-anak TK di kelurahan Sendang Mulyo dan Sendang Sari, kecamatan Minggir yang termasuk wilayah pedesaan di kabupaten Sleman. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner yang diberikan kepada ibu subyek. Didapatkan 51 orang subyek yang mengisi kuesioner dengan lengkap. Analisis univariat dan multivariat dilakukan untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasian toilet training
Hasil : Analisis univariat menunjukan hubungan yang signifikan antara faktor pekerjaan ibu (p=0,020 ; RP= 5,920) dengan keberhasilan toilet training. Faktor pengetahuan, perilaku, pendidikan ibu tidak berhubungan dengan keberhasilan toilet training (nilai p berturut-turut 0,598, 0,723 dan 0,174). Analisis multivariat menunjukan faktor pekerjaan ibu (p=0,031 ; RP= 5,920) merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan toilet training pada anak TK usia 4-5 tahun di wilayah Pedesaan Kabupaten Sleman
Kesimpulan : Anak dari ibu yang bekerja cenderung meningkatkan resiko kegagalan toilet training.