EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG

Keberadaan Terminal Bis Banjarnegara, yang selama ini difungsikan sebagai terminal induk diharapkan oleh Pemerintah Daerah setempat mampu memberikan pelayanan secara maksimal. Sesuai dengan type terminal yang dimiliki oleh terminal bis Banjarnegara yaitu terminal type B, namun pada kenyataannya ada suatu bentuk ketidakpuasan dari pengguna jasa terminal terhadap standarisasi luasan terminal type B, fasiliias yang ada di terminal, pelayanan dan pengelolaannya. Dengan adanya indikasi tersebut, maka banyak angkutan yang tidak mau masuk dan melakukan kegiatannya didalam terminaL Sehingga perlu adanya suatu bentuk evaluasi kinerja terminal terhadap pelayananan yang diberikan terminal Bis Banjarnegara kepada pengguna jasa, yaitu penumpang. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dan analisis untuk data primer dan metode pengkajian data sekunder untuk memperoleh parameter yang dibutuhkan. Pengumpulan data lapangan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12 April 2008 dengan masa pengamatan selama 8 jam dari pukul 07.00-15.00 WIB. Data primer didapat melalui pengamatan langsung di lapangan dengan melakukan survey terhadap headway tiap jenis kendaraan, waktu tunggu di terminal, dan akumulasi parkir kendaraan di terminaL Data sekunder didapat dari mengutip data yang sudah ada dan dari sumber lain (intansi pemerintah) yang mempunyai kaitan dan menunjang penelitian inL Kemudian data diolah dan dikelompokkan berdasarkan jenis dan metode yang dipakai, dianalisis dan dievaluasi, kemudian dibandingkan dengan standarisasi yang digunakan yaitu standarisasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Hasil penelitian menunjukan bahwa terminal bis Banjarnegara masih tidak sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan untuk terminal tipe C. headway untuk Bus AKAP 13,67 menit, AKDP untuk Microbus 5,78 menit, AKDP untuk bis sedang 2,81 menit, AKDP untuk bis besar 23 rnenit, dan Kendaraan Pribadi (Mobil) 51 menit. Walau tunggu untuk Bus AKAP 31,97 menit, AKDP untuk Microbus 12,41 menit, AKDP untuk bis sedang 3,15 menit, AKDP untuk bis besar 3,05 menit, dan Kendaraan Pribadi (Mobil) 0,66 menit. Luasan ruang parkir berdasarkan akumulasi parkir total untuk Bus AKAP seluas 255 m2,dan AKDP seluas 225,5 m2, namun untuk kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) tidak tersedia adapun Diijenhubdat menetapkan 20 m2 , sirkulasi kendaraan tersedia seluas 405,75 m2 adapun Diijenhubdat menetapkan 1100 m2 Tidak ada ruang luar (tidak ejelay) sedangkan Diijenhubdat menetapkan adanya ruang luar 40% dari ruang parkir, cadangan lahan untuk pengembangan tidak ada padahal Diijenhubdat menetapkan adanya cadangan lahan untuk pengembangan 100% dari luas total.