MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN YANG MELANGGAR PERJANJIAN UTANG

Hasil penelitian menunjukkan pertama, manajemen perusahaan yang melanggar perjanjian utang termotivasi untuk.melakukan manajemen laba melalui discretionary accruals dengan menurunkan laba pada perioda that terjadinya pelanggaran perjanjian utang: (1) nilai rata-rata discretionary accruals perioda sebelum pelanggaran signifikan lebih besar daripada perioda that melanggar perjanjian utang, (2) nilai rata-rata discretionary accruals perioda saat pelanggaran signifikan lebih kecil atau sama dengan perioda setelah melanggar perjanjian utang. Kedua, manajemen laba perusahaan yang melanggar perjanjian utang tidak lebih besar atau sama dengan perusahaan kontrol: nilai rata-rata discretionary accruals perusahaan yang melanggar perjanjian utang perioda sebelum dan saat pelanggaran signifikan lebih kecil atau sama dengan perusahaan kontrol. Ketiga, manajemen laba pada perusahaan yang melanggar perjanjian utang tidak mempunyai tingkat financial leverage yang lebih tinggi atau sama dengan perusahaan kontrol: nilai rata-rata financial leverage perusahaan yang melanggar perjanjian utang perioda sebelum dan saat pelanggaran signifikan lebih besar daripada perusahaan kontrol.