EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA LOKAL DI SD N KEPUTRAN I YOGYAKARTA

ABSTRAK

Penelitian ini membahas evaluasi pendidikan karakter berbasis budaya lokal di SD N Keputran I Yogyakarta. Pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak dini. Dalam Publikasi Pusat Kurikulum ada 18 nilai karakter. Nilai-nilai karakter tersebut dilandaskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional. Pendidikan Khas Ke-Jogja-an berlandaskan dari UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sehingga pendidikan berbasis budaya lokal yang diterapkan sejalan dengan Tujuan Pendidikan Nasional. Penelitian ini bertujuan (1) untuk menyebutkan bentuk budaya lokal yang dijalankan dalam pendidikan karakter, (2) untuk menjelaskan latar belakang munculnya pendidikan karakter berbasis budaya lokal yang dilaksanakan sekolah, (3) mengetahui persiapan yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan pendidikan karakter berbasis budaya lokal, (4) untuk menjelaskan proses pendidikan karakter berbasis budaya lokal dan (5) untuk mengetahui keberhasilan pendidikan karakter pada siswa di SD Negeri Keputran I Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan jenis penelitian deskriptif analitis. Penelitian ini adalah penelitian evaluasi discrepancy model. Lokasi penelitian terletak di SD Negeri Keputran I Yogyakarta. Subyek penelitian adalah kepala sekolah, guru kelas, guru seni tari, guru karawitan, guru olahraga, guru agama Islam, siswa dan orang tua siswa. Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah random purposive sampling. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan analisis data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif menggunakan SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) terdapat beberapa wujud budaya lokal diantaranya, tembang Jawa, seni tari khas gaya Yogya, karawitan, permainan tradisonal, lagu daerah dan pakaian adat, (2) latar belakang munculnya budaya lokal yaitu pelaksanaan peraturan pemerintah sekaligus untuk melestarikan budaya bangsa dan agar siswa memiliki karakter, (3) proses pembentukan pendidikan karakter diantaranya ada materi, media, metode dan penilaian. Sekolah menggunakan strategi pembiasaan, keteladanan dan intergrasi dalam mata pelajaran dan ekstrakurikuler. Terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman pendidikan karakter, (4) Berdasarkan penghitungan statistik menunjukkan bahwa pendidikan karakter dalam kategori sedang. Pembentukan pendidikan karakter secara keseluruhan belum berjalan dengan baik karena masih ada hal-hal yang menghambat pelaksanaan pendidikan karakter berbasis budaya lokal karakter di SD Negeri Keputran I Yogyakarta.