ANALISIS LEMBAGA FILANTROPI DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BERKUALITAS BERDASARKAN SDGS (STUDI KASUS EFEKTIVITAS PROGRAM PENDIDIKAN LAZISMU DI WILAYAH YOGYAKARTA)

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, dan juga mayoritas penduduk Indonesia adalah pemeluk agama Islam. Melihat realita bahwa masih banyaknya masyarakat Indonesia dan terkhususnya Yogyakarta yang berada di bawah garis kemiskinan, maka menyebabkan banyak anak-anak yang tidak dapat merasakan sekolah atau pendidikan. Dengan mayoritas penduduk Yogyakarta yang beragama Islam, maka disana terdapat potensi Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) yang besar. Permasalahan-permasalahan yang ada seperti kemiskinan dan kurangnya akses pendidikan seharusnya bisa terselesaikan dengan mengoptimalkan dana Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf. Lembaga filantropi Islam seperti LAZISMU telah mencoba dan berupaya dalam mengelola dana serta mengoptimalkannya untuk berperan mewujudkan pendidikan berkualitas yang sesuai dengan tujuan Sustainable Developmennt Goals. Penelitian ini menganalisis peran lembaga filantropi LAZISMU di Wilayah Yogyakarta dalam mewujudkan pendidikan berkualitas berdasarkan Sustainable Development Goals dengan efektivitas program pendidikannya. Penelitian ini menggunakan bentuk pendekatan kualitatif dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi dan menggunakan analisis data berupa tringulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan jika peran lembaga filantropi LAZISMU di Wilayah Yogyakarta dalam mewujudkan pendidikan berkualitas berdasarkan Sustainable Development Goals adalah dengan menjalankan program-program dalam pilar pendidikan seperti Beasiswa Mentari, Peduli Guru, dan Save Our School. Berdasarkan efektivitas dari program pilar pendidikan bahwa peran dan program yang dijalankan LAZISMU di Wilayah Yogyakarta sangat membantu dalam mewujudkan pendidikan berkualitas, karena salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah adanya aksesibilitas pendidikan. Karena program pendidikan ini juga di dukung dengan fasilitas dan koordinasi dengan Dikdasmen (Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah) Muhammadiyah baik di tingkatan Wilayah maupun Daerah. Sementara itu, tantangan yang dihadapi adalah persoalan dana dan masih adanya warga Muhammadiyah yang kurang sadar untuk menunaikan Zakatnya di LAZISMU.