Ilham (2020) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMILIH DALAM KEMENANGAN KOTAK KOSONG PADA PEMILIHAN WALIKOTA MAKASSAR TAHUN 2018. S3 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (530kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (109kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (147kB)
Bab I.pdf
Download (326kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (379kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (537kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (482kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (809kB)
Bab VI.pdf
Restricted to Registered users only
Download (155kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (379kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (332kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (515kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Hadirnya kotak kosong yang menjadi lawan pasangan tunggal pada pemilihan walikota dan wakil walikota Makassar pada tahun 2018 disebabkan karena terdiskualifikasinya calon petahana yang dianggap melakukan pelanggaran dalam tahapan pemilukada yang di laporkan oleh tim dari pasangan penantangnya dalam hal ini pasangan Appi-Cicu selaku pasangan calon yang ikut bertarung dipemilihan walikota dan wakil walikota Makassar. Dengan didiskualifikasinya petahana maka sesuai regulasi yang dijalankan maka lawan calon tunggal adalah kotak kosong, tetapi menjadi sebuah fenomena menarik karena calon tunggal kalah dengan kotak kosong dalam perolehan suara dan pertama kali terjadi selama tiga kali pelaksanaan pilkada secara serentak.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian dilihat dari tiga faktor indikator yaitu faktor sosiologi, psikologi, dan pilihan rasional menunjukkan bahwa kemenangan kotak kosong dalam pemilihan walikota makassar karena ketidakpercayaan masyarakat yang selaku pemilih kepada calon tunggal yang dianggap sebagai pendatang/ wajah baru dalam pemilihan walikota Makassar. Sebagai bentuk kecerdasan masyarakat Kota Makassar dalam berdemokrasi yang dianggap mampu mengurangi terjadinya money politik. Kemudian bukti kejenuhan masyarakat terhadap partai politik yang hanya mengusung satu pasangan calon sehingga tidak mampu menjalankan fungsi kaderisasi sebagai dari bagian demokrasi yang hanya bersifat pragmatis dan tidak mampu menghadirkan kandidat calon sebagai representatif ketika hanya satu pasangan calon.
Kemudian kontetasi yang terjadi dalam pemilihan walikota dan wakil walikota pada tahun 2018 itu adalah pertarungan antara kekuatan kecerdasan masyarakat Kota Makassar melawan oligarki politik, masyarakat melawan karena masyarakat simple cara berpikirnya dalam konteks politik nilai politik seseorang itu tergantung dari dirkusus sosial yang pernah dia buat, kemudian Kotak kosong ini terbentuk karena satu kandidat dipilih oleh semua partai politik dan gugurnya pasangan petaha sehingga berubah wujud jadi kotak kosong dan akhirnya beda prosesnya dan transformasi kekuatan suara rakyat itu dari kandidat petahana yang didiskualifikasi terus berubah menjadi kekuatan yang tidak pindah ke kandidat lain.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Ilmu Pemerintahan S2 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 12 Oct 2021 02:10 |
Last Modified: | 03 Nov 2021 07:33 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/2370 |