KARTONO (2006) STRATEGI GERAKAN POLITIK ISLAM DALAM PENEGAKAN SYARIAT ISLAM. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (251kB)
Abstract.pdf
Download (56kB)
Bab I.pdf
Download (996kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (716kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (711kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (118kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (22kB)
Abstract
Objek yang diteliti dalam tugas akhir ini adalah organisasi Majelis Mujahidin Indonesia dan Hizbut Tahrir Indonesia dalam menegakan Syariat Islam. Dalam pcnelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu penulis meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi dalam sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tehnik pengumpulan datanya adalah interview, dokumentasi dan observasi serta tehnik pengumpulan data dimulai dengan pengumpulan data, kcmudian memulai dan menganalisa data dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Agar tujuannya tercapai bagi Majelis Mujahidin Indonesia strategi yang tepat yaitu dakwah (secara struktural dan kultural) dan jihad. Sedangkan bagi Hizbut Tahrir Indonesia adalah dahwah (marhalah tastqif, marhalah tafa'ul ma'a al-ummah, marhalah istilamu al-hukmi) Bagi Majelis Mujahidin Indonesia dakwah secara struktural itu digunakan pada wilayah politik atau negara. Sasaran strategi ini pada tingkat negara, hal ini secara khusus untuk memberi masukan kepada semua level pemerintahan akan perlunya Syariat Islam diberlakukan di Indonesia. Secara kultural strategi itu terwujud pada penguatan peran masyarakat akan perlunya Syariat Islam. Untuk itu Majelis Mujahidn Indonesia menitik beratkan kedua sasaran kedua strategi tersebut tidak hanya umat Muslim, tetapi juga umat lainnya. Alasannya adalah untuk memberi penjelasan seputar Syariat Islam disamping juga memberi jaminan kepada mereka bahwa penerapan atau fonnalisasi Syariat Islam tidak mengganggu ataupun melarang umat lain melakukan ibadahnya sebagaimana yang dianut mereka. Sedangkan bagi Hizbut Tahriri Indonesia, dakwah yang dilakukan disini sesuai dengan apa yang tclah dicontohkan oleh Rasulullah dalam dakwah-Nya guna tegaknya Syariat Islam. Yang paling utama untuk diperhatikan adalah sebagaimana bentuk kedua strategi ini mampu dioperasionalkan pada tingkatan didaerah. Operasionalisasi ini membutuhkan terobosan dan kreativitas pengurus di daerall. Hal ini sangat diperlukan mengingat bangsa Indonesia merupakan negara yang plural, hal ini setidaknya akan merubah konfigurasi didaerah, juga karakter politiknya. Hal ini menjadi tidak aneh lagi apabila kita melihat strategi gerakan didaerah berbeda-beda bentuknya meskipun berasal dan doktrin yang sama yaitu jihad dan dakwah. Hal itu tergambar juga dari respon mercka terhadap sebuah persoalan baik lokal maupun internasinal.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 02 Feb 2022 02:34 |
Last Modified: | 02 Feb 2022 02:34 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/24392 |