JIMMI ADRIANI (1999) HUBUNGAN KEJADIAN TROMBOSITOPENIA DENGAN DERAJAT KEPARAHAN DHF PADA ANAK. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (113kB)
Abstract.pdf
Download (35kB)
Bab I.pdf
Download (702kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (203kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (203kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (23kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (140kB)
Abstract
Dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah salah satu penyakit yang penting di Indonesia yang menyebabkan mortalitas yang tinggi. Kasus DHF di Indonesia pertama kali dicurigai di Surabaya, kemudian berturut-turut di Bandung dan Yogyakarta, dan pada saat ini telah menyebar ke seluruh propinsi di Indonesia. Berdasarkan jumlah kasus DHF, Indonesia menempati urutan kedua setelah Thailand (Sumarmo, 1994). DHF atau demam berdarah dengue adalah suatu infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue tipe 1, 2, 3, dan 4 yang termasuk golongan Arthropod bome (Arbo) virus group B (Sumarmo, 1983). Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk spesies Aedes antara lain Aedes aegypti dan Aedes albopictus. DHF dapat memberikan manifestasi klinis yang bermacam-macam, antara lain demam tinggi dengan mendadak dan terus-menerus selama 2-7 hari, manifestasi perdarahan, pembesaran hati, dan renjatan (syok). Manifestasi laboratoris pada DHF juga dapat bermacam-macam, tetapi yang paling penting diantaranya adalah trombositopenia dan hemokonsentrasi.
Menurut WHO (1975) trombositopenia pada DHF adalah jumlah trombosit 100.000/ul darah atau kurang Turunnya jumlah trombosit pada DHF disebabkan oleh gangguan produksi maupun kenaikan destruksi di sirkulasi melalui kompleks imun agregasi maupun DIC (Sutaryo & Sunarto, 1991). Tetapi tidak sedikit peneliti yang tidak menemukan trombositopenia pada penderita DHF, diagnosis DHF hanya ditegakkan dengan isolasi virus dan serologis.
Angka trombosit pada DHF mulai menurun pada masa demam dan mencapai nilai terendah pada masa renjatan (Soedarmo, 1995). Pada DHF derajat I dan II belum terjadi trombositopenia (hari 1-4 sakit) tetapi sudah ada penurunan nilai trombosit dalam batas normal. Penurunan nilai trombosit akan berlangsung terus sampai pada DHF derajat III (hari kelima sakit), tetapi belum terjadi trombositopenia. Trombositopenia (100.000 /ul atau kurang) hanya terjadi pada DHF derajat IV (hari keenam sakit) dan pada masa ini nilai trombosit mencapai nilai terendah.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 31 Jan 2022 07:58 |
Last Modified: | 31 Jan 2022 07:58 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/24816 |