DIAGNOSIS DAN PENGELOLAAN DIABETES MELLITUS TIPE II

HERLYANA DESIANTARI (1998) DIAGNOSIS DAN PENGELOLAAN DIABETES MELLITUS TIPE II. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (84kB)
[thumbnail of Abstract] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (40kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (89kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (336kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf

Download (35kB)

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan pada umumnya penyakit metabolik herediter, ditandai dengan hiperglikemia dan glukosuria Hal tersebut disebabkan karena kurang efektifnya pemakaian glukosa. Penyakit DM mempunyai Rejala ala yang khas yaitu polidipsi, poliuri, polifagi. Gejala-gejala ini sering tidak disadari penderita sehingga berkaitan dengan terjadinya sering (Penyakit Jantung Koroner, aleh ditemukan secara kebetulan komplikasi makrovaskuler strok, kaki diabetik), mikrovaskuler (diabetik nefropati. retinopati, neuropati). dan

Prevalensi DM di Indonesia khususnya DM tipe II meningkat dari tahun ketahun. Meningkatnya prevalensi ini akibat peningkatan kemakmuran dan perubahan gaya hidup, maka biaya perawatan untuk penderita penderita DM pun meningkat. DM dapat menyerang semua lapisan umur, Jenis kelamin dan lapisan masyarakat.

Untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan pencegahan dan pengelolaan yang baik, Pencegahan itu dapat dengan cara pendekatan individu beresiko tinggi dan pendekatan populasi atau masyarakat yang dilakukan tidak hanya oleh profesi tetapi semua lapisan masyarakat termasuk pemerintah dan swasta dengan cara penyuluhan. Maksud pendekatan ini adalah mendidik masyarakat agar menjalankan cara hidup sehat dan menghindari cara hidup beresiko tinggi. Menghilangkan gejala atau keluhan-keluhan DM dengan cara menurunkan kadar glukosa darah hingga batas standar (70-120 mg/dl), dapat dilakukan diet, latihan jasmani, obat-obatan anti diabetik (OAD) Pengelolaan dapat dilakukan dengan atau insulin. penjaringan pada kelompok resiko tinggi dengan cara pemeriksaan glukosa darah sewaktu. Bila hasilnya meragukan, dapat dilakukan Tes Toleransi Glukoss Oral (metode enzimatik). Dengan demikian tingginya prevalensi penderita DM khususnya DM tipe II dapat dikurangi termasuk mereka yang potensial untuk menderita DM dapat terkontrol dengan baik.

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 31 Jan 2022 06:31
Last Modified: 31 Jan 2022 06:31
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/24865

Actions (login required)

View Item
View Item