PENGARUH KEDISIPLINAN BEROBAT PASIEN PADA PENYEMBUHAN TUBERKULOSIS

BUDI HARTINI (2000) PENGARUH KEDISIPLINAN BEROBAT PASIEN PADA PENYEMBUHAN TUBERKULOSIS. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (96kB)
[thumbnail of Abstract] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (30kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (372kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (161kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (13kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf

Download (47kB)

Abstract

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi pare yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini merupakan kuman berbentuk batang, dengan ukuran panjang 1 — 4/1un dan tebal 0,3/pm — 0,6/pm. Kuman ini dapat bertahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin, hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dormant. Survai Kesehatan,Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992 menemukan bahwa di Indonesia tuberkulosis inerupakan penyebab kematian nomor 2 pada. semua golongan usia dan nomor 1 dari golongan penyakit infeksi. Setiap tahun terdapat 175.000 orang meninggal akibat tuberkulosis dan sebanyak 500.000 kasus barn dengan 260.000 tidak terdiagnosis dan tidak mendapat pelayanan yang tuntas. Meskipun telah ada can pengobatan tuberkulosis dengan cfektifitas yang tinggi, namun angka kesembuhan di beberapa negara masih lehih rendah dari yang diharapkan. Penyebab utama terjadinya hal tersebut adalah karena penderita tuberkulosis pare tidak mematuhi ketentuan berobat selama pengobatan secara teratur untuk mencapai kesembuhan. Beberapa faktor yang menyebabkan penderita lalai berobat (default) dan putus berobat (drop out) antara lain tingkat pendidikan, penderita telah merasa sembuh, efek samping obat, tidak adanya kemajuan dalam pengobatan, keadaan sosial ekonomi, serta pelayanan kesehatan yang tidak memuaskan. Untuk mencegah terjadinya default dan drop out, WHO telah mencanangkan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcozirse) untuk memastikan penderita minum seiuruh obat dengan dosis yang telah diberikan secara teratur dan sesuai dengan ketentuan serta waktunya. Dan strategi ini dianggap cukup berhasil karena diantaranva mcmiliki kecepatan penyembuhan pasien sangat tinggi mencapai 95%.

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 28 Jan 2022 02:48
Last Modified: 28 Jan 2022 02:48
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/24866

Actions (login required)

View Item
View Item