GANGGUAN GASTROINTESTINAL PADA PENGOBATAN ARTRITIS DENGAN OBAT ANTI INFLAMASI NON STEROID (OAINS)

Kejadian penyakit degeneratif menunjukkan tendensi peningkatan baik di negara-negara maju maupun yang sedang berkembang seperti di Indonesia. Perkembangan ilmu kedokteran khususnya Rematologi hingga kini telah dapat membedakan lehih.dari I00 jenis artritis. Kemajuan di bidang ilmu penyakit tcrsebut diatas diikuti dengan pengembangan farmakologi, khususnya Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS). Dalam tulisan ini dibahas tentang efek farmakologik OAINS dengan efek samping yang ditimbulkan terutama pada gangguan gastrointestinal. Berdasarkan efek anti inflamasi dapat diklasifikasikan secara klinik sebagai berikut : OAINS dengan efek anti inflamasi ringan seperti parasetamol; sedang, antara lain derivat asam propionat, asam fenamat, nabumeton; dan kuat misalnya derivat asam salisilat, pirazolon, asam asetat, oksikam. Patofisiologi gangguan gastrointestinal akibat pemberian 0A1NS melalui efek langsung pada mukosa lambung dan efek tidak langsung dengan cara penghambatan sintesis prostaglandin yang dapat menyebabkan gangguan terhadap pertabanan mukosa lambung, penurunan sekresi mukus dan bikarbonat, aliran darah mukosa dan produksi fosfolipid permukaan yang aktif. Serta hambatan terhadap perbaikan epitel mukosa lambung dan terhadap proses. seluler lainnya seperti produksi siklik AMP dan stabilitas lisosom jaringan.