FITRIA MUTHMAINNAH (2016) ANALISIS KINERJA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TINGKAT PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2010-2014. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Cover.pdf
Download (23kB)
Halaman Judul.pdf
Download (166kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Download (690kB)
Abstract.pdf
Download (83kB)
Bab I.pdf
Download (234kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (357kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (292kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (812kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (161kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (347kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kinerja Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tingkat Provinsi di Indonesia Tahun
2010-2014 dan menentukan apakah ada perbedaan kinerja keuangan pemerintah
provinsi di Indonesia berdasarkan rasio kemandirian, rasio efektivitas PAD, rasio
efisiensi, rasio keserasian belanja, dan kemampuan keuangan daerah berdasarkan
share dan growth. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
adalah 2010-2014 Laporan Keuangan Daerah pada 33 provinsi di Indonesia.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik
deskriptif dan analisis rasio keuangan.
Hasil penelitian Rasio Kemandirian Provinsi Jawa Timur menduduki
tingkat kemandirian peringkat pertama dengan nilai rata-rata 69,64%. Pada ratarata
rasio efektivitas diatas terlihat bahwa terdapat beberapa provinsi yang
termasuk dalam kriteria cukup efektif yaitu provinsi Sulawesi Tenggara dengan
rata-rata rasio efektivitas sebesar 98,77% dan Bengkulu dengan rata-rata rasio
efektivitas sebesar 97,77%. Pada rasio Efisiensi, provinsi yang menduduki
peringkat pertama adalah provinsi DKI Jakarta dengan rasio efisiensi sebesar
94,67% termasuk kategori kurang efisien. Rasio Keserasian Belanja ini
menunjukkan bahwa keseimbangan antar belanja belum sama. Terbukti dari
Provinsi Tertinggi Rasio Belanja tidak Langsung yang lebih tinggi dibandingkan
Provinsi Tertinggi pada Rasio Belanja Langsung. Dari peta kemampuan keuangan
dalam metode kuadran, terlihat bahwa pada 33 provinsi masih banyak pada
kuadran III dibandingkan Kuadran lainnya. Terlihat bahwa share lebih tinggi
sedangkan growth lebih rendah. Pada Indeks Kemampuan Keuangan (IKK), di
Indonesia masih berada pada skala indeks 0,30 dan diklasifikasikan menurut
Kriteria Tingkat Kemampuan Keuangan Daerah adalah Provinsi di Indonesia
dengan kemampuan keuangan rendah.
Kata kunci : Kinerja Keuangan Daerah, Analisis Kemampuan Keuangan Daerah.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | KINERJA KEUANGAN DAERAH, ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ekonomi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 24 Jan 2022 02:05 |
Last Modified: | 24 Jan 2022 02:05 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/25331 |