PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA AUTIO TAKTIL TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK TUNANETRA USIA 6-12 TAHUN

Indonesia merupakan negara dengan masalah kesehatan gigi dan mulut yang tergolong tinggi. Masalah kesehatan gigi dan mulut terjadi karena beberapa faktor salah satunya karena faktor kurangnya pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang sebagian besar diperoleh dari indra pendengaran dan penglihatan. Pengetahuan dapat ditingkatkan dengan penyuluhan. Penyandang tunanetra mengalami keterbatasan dalam menggunakan indra penglihatan, sehingga tidak dapat menggunakan indra tersebut dalam menerima informasi maupun stimulus dari lingkungan sekitar hal ini mengakibatkan anak tunanetra memiliki status kesehatan gigi dan mulut yang lebih rendah jika dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya. Pada usia 6-12 tahun anak sedang berada dalam periode gigi bercampur sehingga pada usia ini penyuluhan kesehatan gigi dan mulut akan memberikan dampak yang sangat baik. Media merupakan salah satu faktor terpenting dalam menentukan keberhasilan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Media audio taktil merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada anak dengan gangguan penglihatan. Media audio taktil memanfaatkan rangsang taktil untuk indra peraba dan menyediakan instruksi verbal (audio aids) untuk indra pendengaran, sehingga penyuluhan dengan media ini membuat populasi dengan gangguan penglihatan dapat mengoptimalkan pengetahuan dan performa dalam praktik kesehatan gigi dan mulut. Penyusunan literature review ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audio taktil terhadap pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak tunanetra, karena media audio taktil merupakan media yang pengaplikasiannya dalam penyuluhan kesehatan gigi dan mulut tergolong baru. Ketika pengetahuan meningkat, perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat meningkat pula sehingga akan berdampak pada peningkatan status kesehatan gigi dan mulut anak tunanetra.