PENGARUH EKSTRAK TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe Vera) TERHADAP KEPADATAN KOLAGEN PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASCA PENCABUTAN

Pencabutan gigi merupakan salah satu tindakan dalam kedokteran gigi yang menimbulkan luka. Luka akibat pencabutan gigi terjadi pada jaringan lunak yaitu gingiva dan juga pada jaringan keras yaitu tulang alveolar di daerah pencabutan. Secara fisiologis, proses penyembuhan luka akan terjadi. Proses penyembuhan luka terdiri dari beberapa fase yang tumpang tindih, yaitu dimulai dari fase inflamasi, proliferasi dan remodeling. Kolagen merupakan salah satu komponen yang penting dalam penyembuhan luka. Kolagen merupakan protein utama penyusun matriks ekstraseluler yang dihasilkan oleh sel fibroblas. Kolagen berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan integritas jaringan dan organ. Tingginya produksi kolagen pada masa proses penyembuhan luka dibutuhkan untuk memberikan dukungan kekuatan pada jaringan. Dalam proses penyembuhan luka kita dapat melakukan suatu upaya untuk mendukung proses penyembuhan luka, salah satunya dengan pengaplikasian bahan herbal. Salah satu tanaman herbal yang sudah dikenal sejak dahulu sebagai agen penyembuh luka adalah lidah buaya. Senyawa dalam lidah buaya seperti glucomannan, acemanan, dan manosa-6-fosfat memiliki kemampuan untuk meningkatkan proliferasi dari sel fibroblas, sehingga produksi kolagen juga meningkat. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji lebih lanjut terkait pengaruh ekstrak lidah buaya terhadap kepadatan serabut kolagen pada proses penyembuhan luka pencabutan gigi.