PERBEDAAN WAKTU PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA MENCIT ANTARA PERASAN DAUN LAMTORO DAN BETADIN

ERLANDHA ENDRY P (2011) PERBEDAAN WAKTU PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA MENCIT ANTARA PERASAN DAUN LAMTORO DAN BETADIN. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (128kB)
[thumbnail of Abstract] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (89kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (192kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (431kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (219kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (428kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (63kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf

Download (84kB)

Abstract

Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomic normal akibat proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal yang mengenai organ apapun. Pengobatan luka saat ini masih menggunakan obat konvensional seperti betadin yang sudah string dipakai. Pengobatan secara herbal sering dijadikan salah satu altematif penyembuhan luka di lingkungan masyarakat pedesaan, seperti di daerah Gunungkidul yang percaya bahwa daun lamtoro (Leucaena leucocephala) dapat menyembuhkan luka, khususnya luka insisi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kecepatan waktu penyembuhan luka insisi pada mencit yang diberi perawatan luka menggunakan perasan daun lamtoto dan betadin. Desain penelitian ini menggunakan True Experiment Design dengan post test control group. Subjek penelitian adalah mencit strain swiss yang berjumlah 15 ekor untuk dibuat luka insisi, kemudian dibagi menjadi 3 kelompok masing-masing berjumlah 5 ekur, yaitu kelompok mencit dengan perawatan luka menggunakan perasan daun lamtoro, betadin, dan tanpa perlakuan sebapi kontrol. Luka diamati setiap 2 kali sehari pada pukul 09.00 wib dan 15.00 wib menggunakan loup dan ceklist tingkat penyembuhan luka. Data yang didapat kemudian diolah menggunakan uji Krusskal-walis, Mann-whitney, dan ANOVA. Basil penelitian menuitjukan rerata waktu penyembuhan luka insisi pada mencit yang paling cepat adalah park kelompok kontrol yaitu 265.56 ±36 jam, kemudian kclompok 'armor° yaitu 276.21±24 jam, clan yang terlama adalah kelompok betadin yaitu 306.29 ±12 jam. Basil analisa data pada total rerata waktu penyembuhan luka insisi menunjukkan nilai p=0.474, sehingga Ho diterima yaitu tidak terdapat perbedaan waktu penyemhuhan luka insisi pada mencit antara perasan claim lamtoro (leucaena leucocephala) dan betadin (povidon iodine)

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: DAUN LAMTORO, BETADIN, LUKA INSISI
Divisions: Fakultas Kedokteran > Keperawatan S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 22 Jan 2022 03:08
Last Modified: 22 Jan 2022 03:14
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/25717

Actions (login required)

View Item
View Item