TINDAK KEKERASAN TERHADAP ANAK MENURUT ABDULLAH NASHIH ULWAN DALAM KITAB TARBIYAH AL-AULĀD FĪ AL-ISLĀM

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pendapat Abdullah Nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyah al-Aulād fī al-Islām mengenai tindak kekerasan terhadap anak. Sedangkan manfaat dan kegunaan penelitian ini adalah untuk menambah wawasan keilmuan khususnya yang berhubungan dengan kajian keislaman mengenai tindak kekerasan terhadap anak sehingga bisa diambil manfaatnya dan dijadikan teladan bagi umat islam khususnya para pendidik dalam mendidik anak-anak didiknya dengan metode yang sesuai dengan yang ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Penelitian ini adalah tergolong penelitian kepustakaan (library research) yang mengkaji Kitab Tarbiyah al-Aulād fī al-Islām dengan menggunakan analisis data yaitu analisis isi (conten analisy). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif analitis karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan informasi berupa catatan dan data deskriptif yang terdapat di dalam teks yang diteliti.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Abdullah Nashih Ulwan dalam kitabnya Tarbiyah al-Aulād fī al-Islām mengenai pembahasan tindak kekerasan terhadap anak, kekerasan yang ada dalam kitab ini berada pada pembahasan mengenai hukuman, yang mana ketika anak didik melakukan sebuah kesalahan, kewajiban pendidik adalah meluruskan si anak supaya kembali ke jalan yang benar, hukuman yang dirumuskan oleh Abdullah Nashih Ulwan merujuk kepada panduan Rasulullah saw. yang di dalamnya terdapat beberapa tindak kekerasan, seperti menghukum dengan pukulan. Abdullah Nashih Ulwan membolehkan hukuman yang seperti ini, namun hukuman harus tetap bertahap, artinya hukuman berupa pukulan dan kekerasan lain harus menjadi alternatif paling terakhir. Dari sinilah didapati sikap toleransi beliau terhadap tindak kekerasan kepada anak. Dari kitab ini pula diketahui pula, bahwa ada satu macam kekerasan menurut Abdullah Nashih Ulwan, yaitu kekerasan terhadap anak yang berbentuk hukuman yang diperbolehkan untuk tujuan memperbaiki kesalahan anak didik agar kembali ke tabi’atnya sebagai seorang murid.