HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT IGD TERHADAP PERILAKU STANDAR AKREDITASI DI RUMAH SAKIT PKU GAMPING

Latar Belakang: Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Instalasi Gawat Darurat (IGD) salah satu unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pertolongan pertama masuknya pasien dengan kondisi gawat darurat. Pada proses pelayanan di IGD tidak terlepas pada perawat IGD yang secara professional dan sesuai standar akreditasi rumah sakit, dalam menangani masalah pasien dengan memberikan pelayanan yang cepat tanggap, sopan, ramah, interaksi yang baik dan pelayanan yang optimal. Dengan demikian dapat tercapai keselamatan pasien.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat IGD terhadap perilaku standar akreditasi di Rumah Sakit PKU Gamping.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah 22 perawat IGD di Rumah Sakit PKU Gamping, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-square.
Hasil penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik perawat IGD diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan masa kerja. Pada penelitian ini yang memiliki hubungan yang signifikan antara karakteristik perawat IGD dengan perilaku standar akreditasi yaitu karakteristik usia (p value 0.034) dan masa kerja (p value 0.011. Sedangkan tidak memiliki hubungan yang signifikan antara karakteristik perawat IGD dengan perilaku standar akreditasi yaitu karakteristik jenis kelamin (p value 0.342), dan pendidikan terakhir (p value 0.096).
Kesimpulan: Karakteristik perawat antara lain usia dan masa kerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku standar akreditasi. Karakteristik perawat antara lain jenis kelamin dan pendidikan terakhir tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku standar akreditasi.