NANDA KARTIKA AYU (2016) KEPENTINGAN SURABAYA DALAM MENJALIN KERJASAMA SISTER CITY KOTA SURABAYA DAN KOTA GUANGZHOU TIONGKOK. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Cover.pdf
Download (53kB)
Halaman Judul.pdf
Download (286kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Download (1MB)
Abstract.pdf
Download (31kB)
Bab I.pdf
Download (71kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (71kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (90kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (62kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (40kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (80kB)
Naskah Publikasi.pdf
Download (64kB)
Abstract
After the success of American put the democratic ideology post-cold war, a shift in world politics has begun. The world no longer give directions deciding to the central government or a single actor or country. With the democratic, globalization can no longer be inevitable. The main impact of globalization is to emerge new actors in the world, both from individuals, interest groups and local governments. Globalization requires that every element of society is able to adapt in the current technology, communications, facilities and infrastructure to the rapidly evolving political world. Globalization also introduces a new concept of paradiplomacy. Paradiplomacy is a new concept that allows a local government is able to cooperate with foreign parties and also other local governments abroad. With the international cooperation that exists, the local government will be able to follow the flow of globalization and have a great opportunity in welfare of the people. One of the cities in Indonesia are following the trend of globalization and paradiplomacy is Surabaya. Surabaya follow globalization well, it was proven by the sister city cooperation undertaken with Guangzhou Tiongkok. Surabaya wants to exploit its potential and also cover the shortcomings with the cooperation with overseas city, Guangzhou.
Setelah keberhasilan Amerika meletakan Ideologi demokrasi pasca perang dingin, banyak terjadi pergeseran politik di dunia.Dunia tidak lagi memberikan arah penentu kebijakannya semata-mata hanya kepada pemerintah pusat atau actor tunggal yaitu negara.Dengan adanya demokrasi didunia, globalisasi tidak lagi dapat terelakan.Dampak utama dari adanya globalisasi ialah muncullah actor-aktor baru didunia, baik dari Individu, kelompok kepentingan dan juga pemerintah daerah.Globalisasi menuntut agar setiap elemen masyarakat mampu beradapatasi dalam arus teknologi, komunikasi, sarana dan prasarana hingga politik yang berkembang pesat didunia.Globalisasi juga memperkenalkan sebuah konsep baru yaitu paradiplomasi.Paradiplomasi merupakan sebuah konsep baru yang memungkinkan pemerintah local mampu bekerjasama dengan pihak asing dan juga pemerintah local lainnya di luar negeri. Dengan adanya kerjasama internasional yang terjalin maka pemerintah local akan mampu mengikuti arus globalisasi dan memiliki kesempatan yang besar dalam mensejahterkan rakyatnya. Salah satu kota di Indonesia yang mengikuti trend globalisasi ialah Surabaya. Surabaya mengikuti globalisasi dengan baik, hal itu terbukti dengan adanya kerjasama sister city yang dilakukan Surabaya dengan Guangzhou. Surabaya ingin memanfaatkan potensinya dan juga menutupi kekurangannya dengan mengadakan kerjasama dengan kota diluar negeri, Guangzhou.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | GLOBALISASI, KERJASAMA INTERNASIONAL, PARADIPLOMACY, SURABAYA, SISTER CITY, GUANGZHOU |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 15 Jul 2023 05:42 |
Last Modified: | 15 Jul 2023 05:42 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/25994 |