ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN ALIRAN SUNGAI BEDOG UNTUK KEBUTUHAN SEHARI-HARI DAN DAMPAK KESEHATANNYA DI DUSUN KRONGGAHAN II TRIHANGGO, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA

Air merupakan kebutuhan dasar manusia, semakin meningkat Jamlah penduduk dan laju pertumbuhan, semakin meningkat pula laju pemanfaatan dan beban pengotoran air tersebut. Hal ini menjadikan sumber air bersih menjadi langka dan sekitar 1,1 millar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses terhadap air bersih, 720 juta diantaranya berada di benua Asia. Seperti halnya di beberapa kota di Indonesia masih sering dijumpai masyarakat yang memanfaatkan air sungal untuk kebutuhan sehari-harinya sebagal pengganti air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam

pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari khususnya BAB, BAK,

mandi, dan mencuci. Juga mengetahui frekuensi, alasan masyarakat, kepemilikan sarana dan prasarana rumah tangga, dampak kesehatan serta hubungan antara perilaku dengan dampak kesehatan yang ada di Dusun Kronggahan II. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif exploratif. Responden sebanyak 60 orang diambil dengan teknik purposive sampling dan menggunakan kuesioner. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan bulan Desember hingga Juni 2009 di Dusun Kronggahan II, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Analisis data menggunakan rerata mean dan untuk mengetahui hubungan

menggunakan uji statistik Chi-Square.

Hasil penelitian menunjukkan 100% responden memanfaatkan aliran sungai Bedog untuk mencuci pakaian dan dari keenam perilaku tersebut 56.7% responden dikategorikan kedalam perilaku baik. Sarana dan prasarana rumah tangga yang ada, didapatkan 86.7% memiliki jamban, 96.7% memiliki kamar mandi dan 100% memiliki sumur atau PAM. Responden sebanyak 43.3% beralasan memanfaatkan sungai karena lebih praktis. Akibat perilaku pemanfaatan sungai tersebut, 78.3% tidak mengalami sakit, 18.3% responden mengalami gatal- gatal, dan 3.3% mengalami diare. Terdapat hubungan antara perilaku pemanfaatan sungai dengan dampak kesehatan yang timbul di dusun tersebut dengan nilai p 0.006

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat khususnya pemanfaatan air bersih masih sangat kurang, walaupun sebenarnya mereka sadar sungai bukan merupakan sarana air bersih yang tepat untuk kebutuhan sehari-hari.