MUHAMMAD BAGUS HIDAYATULLAH (2016) ANALISIS WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Cover.pdf
Download (29kB)
Halaman Judul.pdf
Download (84kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Download (208kB)
Abstract.pdf
Download (7kB)
Bab I.pdf
Download (162kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (155kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (525kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (178kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (960kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (9kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (74kB)
Naskah Publikasi.pdf
Download (756kB)
Abstract
Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan. Dan juga menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek.
Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja dari 1 jam lembur sampai 4 jam lembur menggunakan program Microsoft Project. Serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur).
Percepatan penyelesaian proyek harus dilakukan dengan perencanaan yang baik. Dengan adanya keterbatasan tenaga kerja, maka alternative yang biasa digunakan untuk menunjang percepatan aktifitas adalah dengan menambah jam kerja, sehingga berpengaruh pada biaya total proyek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Biaya minimal proyek dipeoleh pada saat kondisi normal tanpa penambahan jam lembur sebesar Rp. 3.986.326.031 sedangkan untuk waktu minimal proyek diperoleh pada penambahan 4 jam kerja yaitu 143,38 hari dari durasi normal 175 hari dengan penambahan biaya sebesar Rp. 76.042.062 dari biaya total normal sebesar Rp. 3.986.326.031 menjadi sebesar Rp. 4.115.115.583,38. (2) Hasil dari perbandingan antara penambahan biaya dan biaya denda menunjukkan bahwa biaya denda pada kondisi satu, tiga, dan empat lebih besar dibandingkan dengan perubahan biaya apabila terjadi keterlambatan. Hal ini berarti melakukan kompresi dengan menambah jam kerja dapat memberikan keuntungan bagi pelaksanaan proyek. Pilihan terbaik penambahan jam kerja adalah dengan melakukan penambhan tiga jam kerja, pada kondisi ini biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 54.439.310 dengan keuntungan yang dihasilkan sebesar Rp. 61.164.144,90.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | NETWORK PLANNING, METODE CPM, CRASH COST, CRASHING PROJECT |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 07 Jan 2022 02:59 |
Last Modified: | 07 Jan 2022 02:59 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/26233 |