ENDRI SUTRISNO (2016) PERBANDINGAN NILAI ANGKUTAN SEDIMEN DASAR SUNGAI PROGO ANTARA PENGUJIAN LAPANGAN DENGAN METODE EMPIRIS (TITIK TINJAUAN SUNGAI PROGO DI JEMBATAN BANTAR DAN JEMBATAN SRANDAKAN). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (512kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Download (239kB)
Bab I.pdf
Download (292kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (346kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (960kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (195kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (960kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (286kB)
Naskah Publikasi.pdf
Download (910kB)
Abstract
Sungai merupakan torehan di permukaan bumi yang merupakan penampung dan penyalur alamiah aliran air, material yang dibawanya dari bagian hulu ke bagian hilir suatu daerah pengaliran ke tempat yang lebih rendah dan akhirnya bermuara ke laut. Apabila aliran sungai berasal dari daerah gunung api biasanya membawa material vulkanik dan kadang-kadang dapat terendap disembarang tempat sepanjang alur sungai tergantung kecepatan aliran dan kemiringan sungai yang curam (Soewarno, 1991).Permasalahan sedimen merupakan hal yang esensial bagi suatu sungai. Sebagian besar permasalahan sedimen merupakan hasil campurtangan manusia. Banyak teori yang dapat digunakan untuk memperkirakan angkutan sedimen tetapi pemilihan teori atau pendekatan yang tepat untuk angkutan sedimen di sungai masih cukup sulit.
Penelitian ini dilakukann untuk mengetahui berapa besaran angkutan sedimen dasar pada Sungai Progo, gradasi butiran sedimen, besarnya erosi dan sedimentasi pada Sungai Progo dengan pengukuran di lapangan langsung dan secaara perhitungan dengan metode empiris. Untuk menentukan besaran angkutan sedimen dasar sungai progo mengunakan alat Helley Smith (WMO, 1980), dan untuk perhitungan mengunakan Persamaan Formula Einstein(1950) dan Yang’s (1973). Teknik pengambilan data didasarkan pada jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengukuran langsung dilapangan maupun di laboratorium. Data yang diperoleh dari pengukuran langsung adalah berupa lebar saluran sungai, lebar banjiran, tinggi tebing kanan , tinggi tebing kiri, kemiringan sungai. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari internet yang berkaitan dengan penelitian, data sekunder tersebut seperti data elevasi tebing dan muka air sungai yang diperoleh dari Google earth dan Peta RBI.
Hasil pengujian menunjukan bahwa sedimen yang terangkut pada ruas Jembatan Srandakan memiliki range butiran 0,0012 – 0,85 mm, sedangkan pada ruas Jembatan Bantar range buitran 0.0013-0,85 mm. Dari perhitungan angkutan sedimen metode Einstein pada ruas Jembatan Srandakan di dapatkan hasil 30,12 ton/hari untuk pengukuran 1, dan 23,00 ton/hari untuk pengukuran 2. Untuk ruas jembatan bantar di dapatkan hasil 8,75 ton/hari untuk pengukuran 1 dan 9,82 ton/hari untuk pengukuran 2. Sedangkan hasil perhitungan untuk metode Yang’s di dapatkan hasil pada ruas Jembatan Srandakan sebesar 89,610 ton/hari untuk pengukuran 1 daan 87,100 ton untuk pengukuran 2. Untuk ruas Jembatan Bantar di dapatkan hasil 43,79 ton/hari untuk pengukuran 1 dan 66,36 ton/hari untuk pengukuran 2. Dari hasil perbandingan pengukuran sedimen dilapangan langsung dengan metode empiris dapat disimpulkan bahwa metode Einstein yang mendekati hasil pengukuran sedimen dilapangan langsung dengan tingkat kesalahan rerata 7,38%.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ANGKUTAN SEDIMEN, BED LOAD, SUNGAI PROGO, EINSTEIN, YANG’S |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 10 Jul 2023 03:39 |
Last Modified: | 10 Jul 2023 03:39 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/26623 |