SITI HIDAYATUL JUMA'AH (2016) PENGARUH KONFLIK NAHDLATUL WATHAN TERHADAP PERILAKU POLITIK MASYARAKAT LOMBOK TIMUR (STUDI KASUS DI DESA PANCOR KECAMATAN SELONG DAN DESA ANJANI KECAMATAN SURALAGA KABUPATEN LOMBOK TIMUR). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (445kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (410kB)
Sinopsis.pdf
Restricted to Registered users only
Download (635kB)
Bab I.pdf
Download (660kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (475kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (730kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (200kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (207kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (982kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (657kB)
Abstract
Nahdlatul Wathan atau disingkat NW merupakan organisasi sosial keagamaan terbesar di Lombok yang berpusat di Kabupaten Lombok Timur. Nahdlatul Wathan didirikan oleh Tuan Guru Hajji (TGH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada tahun 1953. Nahdlatul Wathan bergerak dalam bidang pendidikan, sosial dan dakwah, sehingga NW mempunyai kontribusi besar dalam pembangunan civil society dan pemerintahan. Pasca meninggalnya TGH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tahun 1997, Nahdlatul Wathan terpecah kedalam dua kubu, yakni kubu Rauhun (R1) yang berpusat di desa Pancor dan kubu Raihanun (R2) yang berpusat di desa Anjani. Pecahnya Nahdlatul Wathan sebagai organisasi terbesar di Lombok Timur tentu membawa dampak bagi kehidupan masyarakat. Dengan demikian menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian terkait dengan pengaruh konflik Nahdaltul Wathan terhadap Perilaku Politik Masyarakat.
Penelitian ini dilakukan di desa Pancor dan desa Anjani Kabupaten Lombok Timur dengan asumsi bahwa kedua desa ini merupakan pusat perkembangan Nahdlatul Wathan pasca terjadinya konflik. Metode penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif deskriptif dengan pendekatan study kasus. Adapun teknik pengumpulan data yaitu melalui kuesioner dan studi literatur dengan jumlah sampel sebanyak 190 responden, yakni 95 responden di desa Pancor dan 95 responden di desa Anjani.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh konflik terhadap perilaku politik masyarakat hanya sebesar 2,5% dengan tingkat korelasi sangat rendah atau sangat lemah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pengaruh konflik terhadap perilaku politik tersebut diantaranya adalah sebagian besar responden berusia diatas 25 tahun sehingga responden tidak merasakan konflik secara langsung, mayoritas latar belakang pendidikan responden, dan latar belakang ekonomi. Sedangkan perilaku politik masyarakat di desa Pancor dan desa Anjani berada pada posisi sedang (spektator), dimana masyarakat mengetahui proses dan situasi politik tetapi tidak terlibat langsung kedalamnya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah konflik Naahdlatul Wathan sedikit perpengaruh terhadap perilaku politik masyarakat. Oleh sebab itu, hendaknya dilakukan upaya-upaya perdamaian diantara kedua kubu. Selain itu, hendaknya Nahdlatul Wathan melakukan reformasi NW disegala bidang termasuk dalam sistem kepengurusan, rekruitmen, dan administrasi organisasi sehingga formasi kepengurusan NW diisi dengan jumlah yang sama dari kedua kubu. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses demokratisasi ditingkat daerah, seperti LSM (dalam hal ini Nahdlatul Wathan) lebih giat lagi memberikan pembelajaran politik, sehingga perilaku politik masyarakat tidak hanya sampai pada kategori spektator, melainkan bisa lebih meningkat bahkan sampai pada perilaku pengritik.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 12 Jul 2023 03:51 |
Last Modified: | 04 May 2024 01:39 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/27203 |