PERAN DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM) DALAM MEWUJUDKAN PROGRAM BELA BELI KULON PROGO

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana Peran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam mewujudkan Program Bela Beli Kulon Progo, karena program yang digagas
oleh Bupati dr.H. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) ini tergolong inovatif dan berani. Program Bela Beli Kulon Progo adalah gerakan membela dan membeli produk-produk lokal, program ini resmi dicanangkan
sejak 25 maret 2013 untuk mengajak masyarakat membangun perekonomian Kulon Progo dengan mengutamakan produk sendiri ketimbang produk asing. Dukungan masyarakat terhadap produk lokal diharapkan mampu menghadapi persaingan Asean Free Trade Area (AFTA) di tahun 2015. Program ini penulis rasa cukup unik karena Bupati Kulon Progo begitu bersemangat dalam menggelorakan program ini demi menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Bahkan dengan terobosan dan upaya – upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten Kulon Progo berhasil mengupayakan produksi dan inovasi diatas untuk mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), Hak cipta dari kementerian Hukum dan HAM RI serta izin produksi dan pengakuan dari Standar Nasional Indonesia (SNI) sejak tahun 2013.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan cara mengkualifikasikan data yang diperoleh kemudian menganalisa sesuai dengan objek yang diteliti dan menginterpretasikan fenomena-fenomena yang ada sehingga memberikan gambaran tentang peran Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah dalam mewujudkan program Bela Beli Kulon Progo. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah berupa wawancara dan dokumentasi, yaitu penulis melakukan wawancara dengan jajaran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah serta data melalui dokumen dan peninggalan tertulis yang berkaitan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa peran dari Dinas Koperasi dan UMKM ini sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan baik itu dari bidang kelembagaan, permodalan, dan pemberdayaan yang sudah menjalankan tupoksinya dengan baik dan memberikan peningkatan serta kemajuan dalam berjalannya program bela beli kulon progo, namun memang belum semuanya berjalan maksimal karena harus diakui hambatan berupa keterbatasan Sumber Daya Manusia dan Anggaran masih sangat berpengaruh besar terhadap jalannya program maupun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran Dinas Koperasi dan UMKM dalam mewujudkan Program Bela Beli Kulon Progo sudah berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang terasa bagi perkembangan Koperasi dan UMKM baik dari penyelenggaranya maupun anggarannya. Saran bagi Dinas Koperasi dan UMKM untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM, peningkatan sarana prasarana, dan perhatian dari pemerintah daerah yaitu berupa anggaran agar program ini berjalan dengan lebih baik seperti yang diharapkan.
Key word : Peran, Dinas Koperasi dan UMKM, Bela Beli Kulon Progo