HUBUNGAN ANTARA KEBERHASILAN KAMPANYE PARTAI POLITIK DENGAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KABUPATEN BANTUL ( STUDI KASUS PDIP, PARTAI GERINDRA, DAN PARTAI NASDEM DI KECAM

Dengan dilandasi hasil perolehan suara pemilihan umum anggota legislatif tahun 2014 di Kabupaten Bantul, di Kecamatan Kasihan, dengan DPT sebanyak 78.560 jiwa, pengguna hak pilih dalam DPT mencapai angka 62.509 jiwa sedangkan di Kecamatan Banguntapan dengan DPT sebanyak 79.363 jiwa, pengguna hak pilih dalam DPT hanya mencapai angka 62.503 jiwa. Data tersebut membuktikan bahwa partisipasi pemilih di Kecamatan Kasihan lebih besar daripada di Kecamatan Banguntapan, dan dapat dijadikan wilayah yang mereprentasikan partisipasi pemilih terbesar di antara 17 kecamatan di Kabupaten Bantul. Hal ini yang menjadikan latar belakang penulis melakukan penelitian dengan mencari hubungan antara keberhasilan kampanye partai politik yang dalam kasus ini diwakili oleh tiga partai yang memperoleh suara terbesar di kecamatan Kasihan yaitu PDIP, Gerindra dan NasDem dengan perilaku pemilih di Kabupaten Bantul yang direpresentasikan oleh Kecamatan Kasihan sebagai wilayah Kecamatan yang memiliki angka partisipasi pemilih terbesar.
Rumusan masalah yang penulis ajukan adalah menjawab apakah ada hubungan antara keberhasilan kampanye pemilu legislatif sebagai variabel X dengan perilaku pemilih sebagai variabel Y, kemudian penulis kerucutkan lagi untuk mencari kampanye mana yang paling mempengaruhi keberhasilan pemilu, dan perilaku pemilih mana yang paling dipengaruhi oleh keberhasilan kampanye pemilu. Penentuan sampel penulis dihitung dengan rumus Frank Lynch dan untuk analisis data dengan rumus Korelasi Product Moment oleh Karl Pearson. Hipotesis yang penulis ajukan meliputi hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha). Ho dapat diartikan ketika tidak ada hubungan antara variabel yang berkaitan sedangkan Ha dapat diartikan bahwa ada hubungan antar variabel sedangkan untuk menentukan kuat lemahnya hubungan antar variabel, penulis mengacu kepada tabel intepretasi Koefisien Korelasi. Rumus terakhir yang penulis gunakan adalah rumus Regresi Linear Sederhana, untuk menentukan bentuk korelasi koefisien dalam grafik.
Hasil analisa data menunjukkan ada hubungan antara keberhasilan kampanye pemilu legislatif (X) dengan perilaku pemilih (Y) walaupun dalam tingkat hubungan yang rendah, namun koefisisen korelasi antara X dan Y termasuk dalam koefisien korelasi positif. Kampanye yang paling mempengaruhi keberhasilan kampanye pemilu adalah pemilu aman, dan Individu, Lingkungan, Sikap, ketiganya mendapatkan angka yang sama pada jawaban untuk perilaku pemilih yang paling di pengaruhi oleh keberhasilan kampanye pemilu. Kesimpulannya ditemukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima setelah diketahui bahwa hasil analisa X dan Y menunjukkan bahwa r hitung lebih besar daripada r tabel, jadi secara hasil dapat dibuktikan bahwa ada hubungan dalam timgkat yang sangat rendah antara keberhasilan kampanye partai politik dengan perilaku pemilih pada pemilu legislatif tahun 2014 di Kabupaten Bantul. Kata Kunci : Keberhasilan Kampanye, Perilaku Pemilih, Pemilu Legislatif 2014