Gambaran Tingkat Stres Mahasiswa Profesi Dokter Gigi Dalam Pemenuhan Numerical Requirement System di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Latar Belakang: Studi literatur menunjukan stres cenderung tinggi pada remaja, Riset Kesehatan Dasar 2013 menyatakan bahwa tingkat gangguan stres pada usia 15 tahun ke atas di Indonesia mencapai 14 juta orang atau sebesar 6%. Stres yang paling tinggi umumnya dialami oleh mahasiswa terutama mahasiwa profesi gigi hal ini dikarenakan masa studi yang panjang serta sistem pendidikan yang kompleks. Konsil Kedokteran Gigi Indonesia tahun 2006 (KKI) mempunyai sistem numerical requirement yang mengharuskan mahasiswa pendidikan profesi dokter gigi untuk memenuhi jumlah kasus kinik, hal ini menjadi sumber utama stress pada mahasiswa profesi dokter gigi. Tingginya derajat stres mahasiswa profesi ini sering dihubungkan dengan kelelahan fisik dan banyaknya tekanan mental untuk memenuhi tuntutan requirement agar dapat lulus tepat waktu.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres mahasiswa profesi kedokteran gigi dalam pemenuhan Numerical Requirement System di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain Cross Sectional. Subjek pada penelitian ini berjumlah 109 mahasiswa profesi dokter gigi angkatan 2018 yang diplih dengan menggunakan metode total sampling. Intsrumen penelitian berupa kuesioner dental environmental stress (DES). Analisi data menggunakan univariat dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

Hasil: Sebanyak 97 responden (89,0%) memiliki tingkat stres sedang dalam memenuhi persyaratan sistem numerik. Responden mayoritas yaitu perempuan memiliki tingkat stres yang tinggi yaitu 90 (82,6%) dalam pemenuhan sistem numerik di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (RSGM UMY). Sebanyak 66 (60,6%) mahasiswa memiliki tingkat stres tinggi pada faktor akademik dan klinis, sebanyak 76 (69,7%) mahasiswa memiliki tingkat stres kategori sedang pada faktor pasien, 72 (66,1%) mahasiswa dengan tingkat stres kategori rendah pada faktor dosen dan sebanyak 47 (43,1%) mahasiswa memiliki tingkat stres dengan kategori sedang pada faktor personal dan finansial.

Kesimpulan: Sebagian besar responden memiliki tingkat stres dalam pemenuhan numerical requirement system dengan kategori sedang

Kata Kunci: Tingkat Stres, Numerical requirement system, Mahasiswa profesi dokter gigi .