ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERPILIHAN PEREMPUAN DI DPRD (STUDI KASUS KABUPATEN SLEMAN 2014)

ARIYANTO UMARAMA (2016) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERPILIHAN PEREMPUAN DI DPRD (STUDI KASUS KABUPATEN SLEMAN 2014). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
Cover.pdf

Download (254kB)
[thumbnail of Abstract] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (7kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (176kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (294kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (108kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (207kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (501kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (93kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf

Download (98kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Parlemen merupakan lembaga politik yang sangat penting bagi suatu negara yang demokratis, karena disinilah ditentukan kebijakan. Akan tetapi, sampai saat ini jumlah perempuan di parlemen tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah laki-laki. Data dari Inter-Parliamentay Union (IPU) per 1 Juli 2013 menunjukan bahwa presentase rata-rata perempuan di parlemen seluruh dunia (baik di upper house maupun lower houses) adalah sebesar 20,9% (IPU 2013). Saat ini, negara Rwanda menjadi satu-satunya negara di dunia yang memiliki jumlah terbesar perempuan di parlemen lebih besar dari laki-laki, yaitu 45 orang di antara total anggota (65%) (IPU, 2013). Presentase ini mengalahkan negara-negara Nordic (Swedia, Finlandia, Norwegia, dan Denmark), yang dikenal selalu memiliki jumlah presentase perempuan di parlemen yang tinggi (lebih kurang 40%). Data ini mengindikasikan lambannya kemajuan secara seimbang dengan laki-laki di bidang politik
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan yang berkaitan dengan penelitian ini. Sedangkan data sekunder adalah data/informasi pendukung yang didapat dari lapangan yang berhubungan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Keterpilihan perempuan sebagai anggota DPRD pada pemilihan legislatif di Kabupaten Sleman 2014 karena sistem Pemilu Proporsional terbuka atau suara terbanyak. Meskipun demikian sistem pemilu proporsional atau suara terbanyak merupakan sistem pemilu yang tidak berpihak pada laki-laki atau pun perempuan tetapi siapa yang memperoleh suara terbanyak maka dialah yang terpilih sebagai anggota DPRD. Kemudian sistem pemilu proporsional serta didukung dengan adanya kuota tiga puluh persen keterwakilan perempuan memotivasikan perempuan untuk maju mencalonkan diri sebagai anggota DPRD. Sedangkan faktor yang mempengaruhi yaitu: 1. Kemampuan Negosiasi. 2. Memiliki Basis Massa, Keuangan, Pengalaman politik. 3. Keadaan struktural dan Peluang Politik. 4. Budaya. 5. Kinerja Partai Politik

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: KATA KUNCI: PILEG, CALEG PEREMPUAN, KINERJA PARTAI, KAB.SLEMAN 2014
Divisions: Fakultas Pasca Sarjana > Ilmu Pemerintahan S2
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 11 Jan 2022 02:33
Last Modified: 11 Jan 2022 02:33
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/27571

Actions (login required)

View Item
View Item