ANDYE WAHYU PUTRA SUHARTO (2016) PERBANDINGAN RASIO MONOSIT/LIMFOSIT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DENGAN TUBERKULOSIS KOMORBID DM SETELAH PEMBERIAN OAT. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Cover.pdf
Download (28kB)
Halaman Judul.pdf
Download (202kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Download (220kB)
Abstract.pdf
Download (16kB)
Bab I.pdf
Download (51kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (383kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (305kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (109kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (6kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (20kB)
Naskah Publikasi.pdf
Download (140kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (125kB)
Abstract
Prevalensi Tuberkulosis dan angka kejadian Diabetes di Indonesia masih sangat tinggi. Hubungan antara TB dan DM telah lama diketahui karena pada kondisi diabetes terdapat penekanan pada respon imun penderita yang selanjutnya akan mempermudah terjadinya infeksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan kemudian berkembang menjadi penyakit tuberkulosis. Rasio monosit/limfosit digunakan sebagai prediktor prognosis pada berbagai penyakit seperti tuberculosis, colon cancer, dan penyakit lainnya dan dianggap alat penanda prognosis yang murah karena hanya dengan pemeriksaan darah rutin di laboratorium rasio ini bisa dihitung.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik komparatif dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini menggunakan rekam medis dari 33 pasien Tuberkulosis dan 33 pasien Tuberkulosis DM di RS PKU Muhammadiyah I Yogyakarta. Penelitian ini dengan melihat rasio monosit limfosit pada sebelum pemberian obat anti tuberkulosis (pre OAT) dan pasca pemberian obat antituberkulosis (post OAT). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji paired t test dan wilcoxon.
Hasil : Terdapat perbedaan terkait rasio monosit/limfosit pasien Tuberkulosis pre OAT terhadap rasio monosit/limfosit pasien Tuberkulosis post OAT dengan Sig. (2-tailed) 0,002 atau nilai p < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan. Rasio monosit post OAT lebih rendah dari pre OAT. Tidak ada perbedaan signifikan dari rasio monosit/limfosit pre dan post OAT pada Tuberkulosis DM yaitu lebih besar rasio monosit/limfosit post OAT daripada pre OAT dengan Sig. (2-tailed) sebesar 0,201 berarti p > 0,05. Rasio monosit/limfosit pasien Tuberkulosis post OAT lebih baik dari rasio monosit/limfosit Tuberkulosis DM post OAT dengan Sig. (2-tailed) sebesar 0,001 berarti p < 0,05.
Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio monosit/limfosit pasien Tuberkulosis pre OAT terhadap rasio monosit/limfosit pasien Tuberkulosis post OAT, sedangkan pada pasien Tuberkulosis DM pre dan post OAT tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio monosit/limfosit pasien Tuberkulosis terhadap rasio monosit/limfosit pasien Tuberkulosis DM.
Kata kunci : Rasio Monosit/Limfosit, Tuberkulosis, Tuberkulosis dengan
komorbid DM, pre OAT, post OAT
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | KATA KUNCI : RASIO MONOSIT/LIMFOSIT, TUBERKULOSIS, TUBERKULOSIS DENGAN KOMORBID DM, PRE OAT, POST OAT |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 11 Jan 2022 03:42 |
Last Modified: | 11 Jan 2022 03:42 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/27785 |