RISSA NURLAILA (2003) PENGARUH INHALASI ASAP ROKOK KRETEK DAN ROKOK PUTIH TERHADAP JUMLAH SEL-SEL SPERMATOGENIK DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus). S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
Halaman Pengesahan.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (57kB)
Halaman Judul.pdf
Download (263kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (123kB)
Bab I.pdf
Download (142kB)
Bab II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Bab III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (176kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (471kB)
Bab V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (51kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (49kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (157kB)
Abstract
INTISARI
Dewasa ini merokok merupakan masalah kesehatan dan sosial di masyarakat
serta menimbulkan suatu dilema bagi dokter maupun penyedia pelayanan kesehatan
lainnya. Efek merokok yang berat bagi kesehatan adalah terletak pada kemampuan
tubuh untuk mempertahankan fungsi sebagaimana mestinya, termasuk didalamnya
fungsi reproduksi. Rokok mengandung bahan yang bermacam-macam termasuk di
dalamnya nikotin, CO, bahan-bahan karsinogen dan mutagen, misalnya: zat
radioaktif polonium 210, benzopyrene, dimetilnitrosamin dan naftalen. Hubungan
antara merokok dengan infertilitas pria masih menjadi suatu hal yang kontroversial.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inhalasi asap rokok
terhadap jumlah dan gambaran sel-sel spermatogenik dan diameter tubulus
seminiferus tikus.
Digunakan 18 ekor tikus putih umur 3 bulan yang dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan (P), dan kelompok
perlakuan (KR). Setiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus. Selama 30 hari, kelompok
(K) tidak diberikan perlakuan apapun. Kelompok perlakuan (P) diberikan perlakuan
inhalasi asap rokok putih, dan kelompok (KR) diberikan perlakuan inhalasi asap
rokok kretek. Setiap kelompok perlakuan diinhalasi selama 30 menit, dua kali setiap
harinya. Pada hari ke 31, semua tikus dari masing-masing kelompok didekapitasi
untuk kemudian diambil testisnya. Testis dibuat sediaan mikroanatomi untuk dihitung
jumlah sel-sel spermatogenik dan diameter tubulus seminiferusnya. Data diuji dengan
analisis statistik anova satu jalan (00,05) dan dilanjutkan dengan multiple
comparisons.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan yang bermakna (p0,05)
jumlah spermatogonium pada kelompok (P) sedangkan pada kelompok (KR) tidak
bermakna. Jumlah spermatosit primer menunjukkan penurunan yang bermakna
(px0,05) pada kedua kelompok perlakuan (P) dan (KR). Dan untuk spermatidium
menunjukkan penurunan yang bermakna (px0.05) baik pada kelompok perlakuan (P)
maupun (KR). Sedangkan ukuran diameter tubulus seminiferus pada semua
kelompok perlakuan mengalami penurunan tetapi secara statistik tidak bermakna
(p20,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian inhalasi asap rokok kretek
dan filter menurunkan jumlah sel-sel spermatogenik, tetapi tidak menurunkan ukuran
diameter tubulus seminiferus tikus.
Kata Kunci: rokok putih- rokok kretek- spermatogonia- spermatosit primer-
1.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id |
Date Deposited: | 04 Feb 2022 02:56 |
Last Modified: | 04 Feb 2022 02:56 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28133 |