PERBANDINGAN RESPON MODEL SUSPENSI AKTIF DENGAN RESPON MODEL SUSPENSI PASIF PADA KENDARAAN RODA EMPAT

Perbandingan respon model suspensi aktif dengan respon model suspensi pasif sangat diperlukan mengingat perbedaan antara suspensi pasif dan aktif terletak pada karakteristik kekakuan pegas dan konstanta redaman. Respon model suspensi terbaik dapat menjadi upaya peningkatan kenyamanan dan keselamatan berkendara dalam merespon perubahan permukaan jalan dengan komponen yang terjangkau dan sistem yang sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan respon model suspensi aktif dan respon model suspensi pasif pada kendaraan roda empat.
Penelitian ini dilakukan dengan membuat model matematis menggunakan Simulink Matlab untuk mengetahui performansi sistem pada keadaan open loop dan membuat sistem kendali PID untuk sistem suspensi aktif sehingga dapat dianalisis perbandingan hasil performansi sistem suspensi pasif dan aktif. dengan kontrol PID. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu, konstanta redaman (b), koefisien kekakuan (k), frekuensi (f) dan massa (m). Pengukuran parameter dilakukan dua kali percobaan dengan kekakuan yang berbeda (k) untuk melihat respon pada kedua sistem suspensi. Analisis perbedaan didasarkan pada karakteristik rise time, peak time, maximum overshoot.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model suspensi aktif dengan kontrol PID memiliki respon yang lebih baik dibandingkan dengan model suspensi pasif baik pada percobaan pertama maupun kedua pada karakteristik respon maximum overshoot, rise time dan peak time. Penggunaan parameter yang diasumsikan k (koefisien kekakuan): 16 N / m, waktu = 100 s, b = 1 Ns / m, dan f = 1 rad / detik, m = 1 Kg pada sistem suspensi aktif menghasilkan nilai overshoot maksimum 53.077%, rise time 208.124 ms, peak time 1.553 ms dan peak to peak 1.013e-01 ms sedangkan suspensi pasif menghasilkan nilai yang lebih tinggi yaitu maximum overshoot 65.833%, rise time 289.407 ms, peak time 1.823 ms dan peak to peak 1.109 e-01 ms. Perubahan koefisien k (koefisien kekakuan) dari 16 N / m menjadi 25 N / m mempengaruhi karakteristik respon overshot maksimum, amplitudo, waktu naik dan waktu puncak. Penambahan nilai stiffness berdampak pada peningkatan nilai maximum overshoot tetapi menurunkan nilai rise time dan peak time.