PENGARUH PERBEDAAN DOSIS PEMBERIAN EKSTRAK GETAH PEPAYA (Carica Papaya) SEBAGAI ANTI INFLAMASI

INTISARI

Getah pepaya (Carica papaya) mengandung enzim papain yang merupakan
enzim proteolitik. Getah pepaya memiliki kemampuan mengubah protein dalam
pancreas sehingga enzim ini dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif anti
inflamasi dalam penyembuhan radang pada gigi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh perbedaan pemberian dosis ekstrak getah papaya sebagai anti
inflamasi pada penyembuhan atau penurunan udema pada kaki tikus.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris secara in-
vivo dengan 20 tikus galur Wistar berumur 2-3 bulan dibagi menjadi 4 kelompok
dengan berat badan 200-250 gram, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus.
Penelitian ini menggunakan karagenin sebagai zat pembuat udema, natrium
diklofenak sebagai kontrol positif dan aguadest sebagai kontrol negatif. Getah pepaya
dengan dosis yang dipakai ialah 20 mg/g BB dan 40 mg/g BB. Pembuatan udema
dengan cara karagenin diinjeksikan subplantar pada kaki tikus kemudian diberikan
ekstrak getah pepaya secara oral. Dicatat dan dihitung penurunan perbesaran udema
setiap 30 menit pada kaki tikus.

Analisis data yang digunakan adalah analisis ANAVA satu arah kemudian
dilanjutkan dengan uji LSD. Ekstrak getah pepaya mempunyai pengaruh dalam anti
inflamasi pada penurunan udema pada kaki tikus sebagai berikut: dosis 20 mg/g BB
(38.995), dosis 40 mg/gr BB (58.14”9). Kesimpulan yang diperoleh semakin tinggi
dosis getah pepaya semakin tinggi pula daya anti inflamasinya dalam penurunan
udema.Ekstrak getah pepaya dengan dosis 40 mg/gr mampu menurunkan udema
lebih besar daripada dosis 20 mg/gr BB.

ar nm