BAYU AJI KURNIAWAN (2011) PENGARUR pH SALIVA TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA KAWAT ORTODONTIK STAINLESS STEEL YANG DIBENGKOKKAN 2 KALI. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (171kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (539kB)
BAB I.pdf
Download (182kB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (102kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (380kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
ABSTRAK
Dalam bidang ortodontik terdapat berbagai macam jenis kawat o<odontik. Stainless steel menipakan
salah satu jenis kawat yang sering dipakai dalam bidang ortodontik. Kawat jenis ini serinli dipakai
karena memiliki ketahanan korosi yang paling baik. Meskipun demikian, korosi pada kawat jenis
stainless s/eel ini tetap dapat tejadi karena berbagai hal. Pengaplikasian kawat ortodontik di
daiam rongga mulut dapat mengakibatkan proxs tejadinya korosi karena di dalam rongga mulul terdapa
sdiva yang memiliki senyawa kompleks. pH atau derajat keasaman dalam saliva merupakan salah satu
penyebab tejadinya korosi pada kawat ortodontik
stainless steel. Dalam pengaplikasiannya di bidang ortodontik, kawat ini biasanya dilakukan
pembengkokan yang dapat mengakibatkan perubahan sifat kawat serta penurunan kualitas dari kawai,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pH saliva terhadap kekuatan tank pada kawat
oñodontik stainless steel yang dibengkokkan sebanyak 2 kali. Pembengkokan yang dimaksud adalah
sebagai gambaran umum pembengkokan yang dilakukan dalam pengaplikasiannya di bidang ortodontik.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris yaitu merendam kawat ortodontik stainles.s
sceel tipe austenitic pada saliva buaian di dalam inkubator dngan suhu 37"C. Perndaman dilakukan
selama 3 minggu. Sampel yang digunakan bejumlah 20 kawat ortodontik yang dibengkokkan sebanyak 2
kali sepanjang l0cm &n dibagi dalam 4 kelompok yang berbeda. Tiap kelompok ber!si S buah kawat.
Kelompok pertama tidak dilakukan perendaman dan digunakan sebagai kelompok kontrol. Sedangkan 3
kelompok lain dilakukan perendaman pada 3 tempat yang berbeda dengan pH 5,6 (asam) , 6,8 (normal) ,
dan 7,6 (ban)
Hasil penelitian menunjukkan adanya penuninan kekuatan tarik pada semua sampel. Penurunan kekuatan
tarik yang paling besar terdapat pada pH basa. Hal ini disebabkan pH saliva bersifat korosif
terhadap logam.
ABSTRACT
In the held of orthodontics there are various types of orthodontic wires. Stainless steel is one of
the wires are oflen used in the field of orthodontics. Wire of this type is oAen used because it
has the beN corrosion resiNance. Nevertheless, the corosion of st¥nless steel wire of this type
can still occur for many reasons. Application of orthodontic wires in the oral cavity can also
cause corrosion process becaux in the ord cavity there is saliva, which has a complex compound. pH
or acidity levels in the saliva is one o£ the causes of corrosion on stainless steel o<hodontic
wire In its application in the fleld of orthodontics, this wire is usually done by bending that can
lead to changes in wire properties and decrease the quality of the wire
This study aims to determine the effect of salivary pH on tensile strengh of orthodontic stainless
steel wire that is bent 2 times. Warping in question is a general dexñpion bending done in its
application in the field of orthodontics. The study was an experimental laboratory that is soaking
the orthodontic wire type austenitic stainless steel in artificial saliva in an incubator with a
temperature of 37 C. Soaking carried out for 3 weeks. The sample used was 20 which is bent
orthodontic wire as much as 2 times during the l0cm and is divid& into 4 different groups. Each
group contains 5 pieces of wire The first group is not done soaking, and used as the control
group. While 3 other groups carried out immersion in 3 different places with pH 5.6 (acid), 6.8
(normal), and 7.6 (alkaline).
The results showed a decrease in tensile strength in all samples. Decrease in
tensile strenQh is greater in alkaline pH. This is due to the pH of uliva is corrosive
to metal.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1 |
Depositing User: | Editor Perpus |
Date Deposited: | 25 Mar 2022 07:12 |
Last Modified: | 25 Mar 2022 07:12 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28201 |