HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA (CARE GIVER) TERHADAP KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIFITAS HARIAN PADA KLIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT GRHASIA PROPINSI DIY

Erlinda Yeni. (2012). . Karya Tulis Ilmiah.
Program Studi Ilu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Pembimbing :
Ns. Sutejo, M.Kep.,Sp.Kep.J
Laili Nur Hidayati, S.Kep.,Ns

INTISARI

Dukungan sosial keluarga (Care Giver) adalah sikap, tindakan dan
penerimaan keluarga terhadap klien yang dilakukan oleh suami, istri, anak, orang
tua, saudara yang tinggal satu rumah dengan klien. Dukungan keluarga dapat
mempengaruhi dalam pelaksanaan aktifitas harian pada klien risiko perilaku
kekerasan sehingga dapat menghambat proses penyembuhan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga (care
giver) terhadap kemandirian pelaksanaan aktifitas harian pada klien risiko
perilaku kekerasan di poli klinik RS. Grhasia Propinsi DIY.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan pendekatan
cross sectional. Subyek penelitian ini adalah 30 keluarga (Care Giver) dan 30
klien risiko perilaku kekerasan. Analisa data menggunakan uji korelasi Rank
Spearman.

Hasil pengukuran nilai dukungan keluarga (Care Giver) terhadap klien
risiko perilaku kekerasan termasuk kategori sedang (baik), distribusi yang
diberikan sebanyak (66,70) dan nilai kemandirian klien risiko perilaku kekerasan
termasuk kategori sedang (baik) dengan distribusi sebanyak (73,340). Uji korelasi
Rank Spearman untuk dukungan keluarga (Care Giver) terhadap kemandirian
pelaksanaan aktifitas harian pada klien risiko perilaku kekerasan p-0,02
(signifikan) dan r—0,422 artinya kekuatan korelasi sedang dan arah korelasi
positif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata keluarga memberikan
dukungan yang cukup baik terhadap klien risiko perilaku kekerasan, akan tetapi
diharapkan dukungan keluarga dapat ditingkatkan karena semakin tinggi
dukungan keluarga (Care Giver) yang diberikan maka semakin tinggi
kemandirian klien.