May Lana. H (2011) PERBEDAAN TINGKAT KUALITAS HIDUP LANSIA BERSTATUS JANDA DIBANDING LANSIA BERSTATUS DUDA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR, KASONGAN, BANTUL, YOGYAKARTA Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran Pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (30kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (165kB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (141kB)
BAB I.pdf
Download (172kB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (317kB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (104kB)
BAB IV.pdf
Download (707kB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (40kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (134kB)
Abstract
INTISARI Sudah diketahui secara leas bahwa seseorang yang hidup menjadi memiliki resiko mortalitas dan morbiditas yang tinggi, kondisi ini mempengaruhi kualitas hidup. Mekanisme pasti dari keadaan tidak menguntungkan ini masih perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini meneliti tentang status marital dan efeknya terhadap kualitas hidup, khususnya untuk lansia yang menjanda dan menduda. Penelitian dilakukan dengan wawancara dan penilaian menggunakan WHOQaL Bref Questionnaire kepada 30 subyek lansia janda dan 30 subyek lansia duda. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui seberapa besar pengaruh status janda dan duda mempengaruhi kualitas hidup lansia bersangkutan dan kemungkinan berbahaya yang mempengaruhi tingginya angka mortalitas di kalangan duda dibanding janda. Duka yang mendalam saat lansia kehilangan pasangan membuat mereka mengabaikan kesehatan mereka sendiri, hat ini sangat mempengaruhi kualitas hidup. Status marital sebagai duda tidaklah mempunyai efek jangka panjang terhadap akses kesehatan formal sehingga mereka masih bisa untuk hidup sehat. Kaum duda yang kehilangan pasangan sangat berpengaruh terhadap perawatan informal yang dulu didapatkan dari pasangannya, terjadinya penurunan kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri turut mempengaruhi kualitas hidup.
Kehilangan salah satu pasangan adalah keadaan Stang paling menyedihkan di antara fase-fase transisi kehidupan yang lain. Terdokurnentasi secara jelas bahwa lansia yang ditinggal pasangan hidupnya cepat atau lambat cenderung menyusul pasangannya meninggal dunia, keadaan inilah yang disebut dengan peningkatan resiko mortalitas. Kehilangan salah satu pasangan mempengaruhi dukungan sosial untuk melanjutkan hidup bagi lansia yang bersangkutan, mekanisme lebih lanjut dari proses ini masih membutuhkan penelitian lebih jauh. Kepustakaan mengenai duka cita yang mendalam karena lansia ditinggalkan pasangan menjelaskan bahwa keadaan psikososial dan biologis lansia yang bersangkutan sebelum ditinggalkan pasangan bisa memediasi efek setelah ditinggalkan pasangannya. Penelitian yang menghubungkan keadaan ini secara langsung masih sangat jarang.
Penelitian ini mengukur kualitas hidup lansia janda dan duda untuk kualitas fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan kualitas hidup lansia yang berstatus janda dibandingkan dengan lansia yang berstatus duda secara statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna. Rerata skor kualitas hidup untuk domain kesehatan fisik, domain psikologis dan domain lingkungan lansia janda lebih tinggi dibanding lansia duda, tetapi secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna. Rerata skor kualitas hidup lansia untuk domain sosial lansia berstatus duda lebih tinggi dibanding lansia janda, tetapi secara statistik tidak ads perbedaan bermakna.
•
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id |
Date Deposited: | 04 Apr 2022 03:00 |
Last Modified: | 04 Apr 2022 03:00 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28509 |