HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DI YOGYAKARTA

Semua orang pasti mengalami stres dalam perjalanan hidupnya. Dan kita akan berusaha untuk menghadapi dan mengatasi stres yang kita alami, baik itu dengan cara apapun. Stres yang tidak teratasi dengan baik akan menyebabkan kita mengalihkannya kepada perilaku-perilaku yang menyimpang, contohnya merokok. Banyak diantara mereka yang merokok mengatakan bahwa mereka merokok karena stres. Padahal seperti kita ketahui merokok sangat merugikan bagi kesehatan kita. Dan sekarang merokok tidak hanya identik dengan pria, wanita pun juga merokok. Jumlah perokok wanita semakin meningkat setiap tahunnya. Dan untuk membantu pengembangan program pencegahan dan berhenti merokok diperlukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan p.uilaku merokok pada wanita, terutama stres. Tujuan ,penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan perilaku merokok pada wanita terutama mahasiswi. Metode penelitian ini dengan menggunakan metode descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional dan analisis data menggunakan uji tes spearrnan. Penelitian dilakukan di wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta. Subjek penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Subjek penelitian adalah 30 mahasiswi yang merokok. Pengumpulan data menggunakan kuesioner DASS 42 dan kuesioner milik Endar Timiyatun. Hasil penelitian ini adalah dari uji korelasi dengan spearman's test menunjukan nilai signifikansi antara tingkat stress dengan perilaku merokok, sebesar 0.078 (p<0,05). Dari hasil penghitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat stress dengan perilaku merokok pada wanita.