PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SOSOR BEBEK (Kalanchoe pinnatay TERHADAP ANGKA SEL MAKROFAG PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA BEKAS PENCABUTAN GIGI MARMUT (Cavia cobayay) JANTAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SOSOR BEBEK (Kalanchoe pinnata) TERHADAP ANGKA SEL MAKROFAG PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA BEKAS PENCABUTAN GIGI MARMUT (Cavia cobaya) JANTAN
Norika Eka Astarinal, Ana Medawati2
I Mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2 Dosen. Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
INTISARI Gaya hidup yang mengarah kembali ke alam (back to nature) membuktikan bahwa sesuatu yang alami bukan berarti kampungan atau ketinggalan zaman. Tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat mulai dikaji dan dipelajari secara ilmiah. Selama ini, salah satu tumbuhan obat yang dipercaya memiliki khasiat dalam penyembuhan luka dan anti-inflamasi adalah daun sosor bebek telah digunakan secara tradisional oleh nenek moyang sejak dahulu dan dikenal khasiatnya sebagai bahan obat, terutama sebagai koagulan. Sosor bebek yang mengandung berbagai kandungan kimia yang penting, seperti: zat asam lemon, asam apel, vitamin C, quercetin-3-diarabinoside, dan kaemferol-3glucoside, juga dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan, mengurangi pembengkakan dan mempercepat proses penyembuhan . Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental laboratorium. Subyek penelitian adalah marmut jantan dengan berat 200 hingga 250 gram sebanyak 36 ekor, yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (n=9), kontrol positif (n=9), kelompok perlakuan dengan sosor bebek konsentrasi 25% (n=9) dan 50% (n=9). Marmut jantan diaklimatisasi selama 7 hari, kemudian dicabut giginya. Kelompok kontrol negatif tidak diberi perlakuan, kontrol positif diolesi povidon iodine 10% selama 30 detik, kelompok sosor bebek konsentrasi 25% dan 50% masing-masing diolesi ekstrak ethanol sosor bebek dengan konsentrasi 25% dan 50% selama 30 detik. Tiga ekor marmut dari setiap kelompok dikorbankan pada hari ke-1, ke-3 dan ke-7 setelah hari pencabutan gigi, dilanjutkan dengan didekapitasi rahang dan dilakukan pemeriksaan histopatologis untuk menentukan angka makrofag. Uji statistik yang digunakan adalah Anava dua jalur. Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak terdapat pengaruh ekstrak ethanol daun sosor bebek (Kalanchoe pinnata) yang signifikan terhadap angka makrofag pada luka bekas pencabutan gigi marmut jantan pada konsentrasi 25% dan 50% (P>0.05), tetapi data yang ada menunjukan bahwa hari ke-7 sudah terjadi proses penyembuhan. Hal ini ditandai dengan bertambahnya jumlah makrofag.