STUDI KEJADIAN ISPA YANG MENGGUNAKAN MASKER DAN TIDAK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UMY ANGKATAN 2004 YANG BERKENDARAAN SEPEDA MOTOR

Pemakaian masker cukup melindungi saluran pernafasan kita dari berbagai penyakit saluran pernafasan khususnya ISPA. Hal ini dikarenakan masker dapat menutupi hidung dan mulut, supaya polutan dan debu tidak berdampak langsung pada pernafasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemakaian masker pada pengendara motor terhadap kejadian ISPA yang pemakaiannya pada berbagai tingkatan yaitu : pemakaian rutin, kadang/ jarang, dan tidak memakai masker. Subyek penelitian ini adalah 45 mahasiswa kedokteran UMY angkatan 2004 yang menggunakan sepeda motor. Dalam penelitian ini mahasiswa mengisi kuesioner yang telah dibagi oleh peneliti. Kuesioner berisi tentang frekuensi pemakaian masker dalam satu minggu dan banyaknya frekuensi gejala ISPA yang timbul akibat pemakaian masker tersebut. Setelah didapatkan data masing-masing variabel, kemudian data dianalisis dengan metode chi square. ' Hasil analisis didapatkan hasil 0,001 untuk gejala batuk, pilek dan demam. Akan tetapi gejala sesak nafas didapatkan hasil 0,662. Serta untuk kejadian ISPA didpatkan hasil 0,007 dengan angka signifikansi < 0,05 artinya antara kejadian ISPA dengan penggunaan masker terdapat hubungan. Dari hasil penelitian dapat dibuktikan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan masker yang dinilai dari . .• TAUS %ranes diBhat dari geiala-geiala yang