M. RIZKI RAHIM (2011) DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH JERUK NIPIS (CITRUS DAURANTIFOLIA) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS IN VITRO. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (189kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (466kB)
BAB I.pdf
Download (664kB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (619kB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (76kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (304kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (662kB)
Abstract
INTISARI
Rongga mulut merupakan pintu masuk utama mikroorganisme, Salah satu
contoh bakteri kariogenik adalah Staphylococcus aureus. Bakteri Staphylococcus
aureus merupakan bakteri gram positif yang berperan dalam berbagai jenis
peradangan rongga mulut .Pengendalian ini dapat dilakukan dengan menggunakan
zat antibakteri. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) telah banyak digunakan oleh
masyarakat sebagai bahan obat tradisional. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur
senyawa kimia yang bemanfaat, misalnya: asam sitrat, asam amino, minyak atsiri,
damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1
dan C. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung senyawa saponin dan flavonoid.
Senyawa flavonoid yang terdapat di jeruk nipis merupakan senyawa fenol yang
berfungsi sebagai antibakteri yang kuat.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang
dilaksanakan pada bulan Januari 2011, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Subyek
penelitian yang digunakan adalah buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang
diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70Yo. Bakteri uji
menggunakan Staphylococcus aureus strain lokal dengan metode dilusi cair.
Pengukuran efek antibakteri dengan cara menentukan Kadar Hambat Minimal
(KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak jeruk nipis (Citrus
aurantifolia) mempunyai daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yang
bersifat bakterisid.
Kata Kunci « Anti bakteri. Jeruk ninis. Stanphylococcus aureus.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1 |
Depositing User: | Editor Perpus |
Date Deposited: | 09 Apr 2022 01:58 |
Last Modified: | 09 Apr 2022 01:58 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28737 |