SIDIQ NURRAHMAN (2012) PERBEDAAN KECEPATAN KESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DENGAN OLESAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA) DAN EKSTRAK TEH HIJAU KONSENTRASI 6,4GR% PADA TIKUS PUTIH ‹RATTUS NORVEGICUS). S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (186kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (572kB)
BAB I.pdf
Download (1MB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (337kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (975kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
ABSTRAK
Luka bakar merupakan nisaknya sebagian jaringan Nbuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau
tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan. Lidah buaya
mengandung senyawa gula golongan polisakari& (glukomanan), hormon giberelin dan auksin serta exñm
brafikinase yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka bakar. Teh hijau mengandung Polifenol
dan Flavonoid sebagai antioksidan dan antiseptik yang mampu meredakan rasa gatal terbakar atau
tersengat lebah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan wakl kesembuhan luka bakar
derajat dua antara yang diolesi dengan lidah buaya {Aloe vera) dan teh hijau 6,4gr% pada tikus
putih.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental sungguhan dengan hewan uji tikus jantan
sebanyak 20 ekor dengan umw 2-3 bulan dan berat 180-240gr, yang dibagi menjadi 4 kelompok y&tu
kelompok dengan lidah buayq dengan olesan teh hijau 6,4gf%, dengan olesan silver sulfadiazine dun
tanpa perlakuan. Pembuatan luka bakar dengan menggunakan alat penginduksi panas berdiameter 20 mm
dengan suhu 50⁰C selama 10 detik. Pengamatan fase kesembuhan luka dilakukan secara makroskopis
dengan cara scoring. Data dianalisis dengan uji statistik Krusskal-Wallis dan selanjutnya dengan
uji Man Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok lidah buaya lebih cepat fase inflamasinya dibandingkan
dengan kelompok teh hijau 6,4% dengan nilai W,036. Rata-rata waktu sembuh luka bakar demjat dua
dengan olesan lidah buaya paling cepat yaitu selama I 8,80+1,09 hari, pada kelompok teh hijau 6,4%
adalah 20,40+0,89 hari, pada kelompok silver sulfaidiazine adalah 23,20z1,09 hari dan pada kelompok
konRol mempunyai wakN sembuh paling lama yaiN 24,00:£0,00 hari dengan nilai (P—0,001). Lidah
buaya mampu menurunkan inflamasi dan mempercepat penyembuhan luka. Saran penelitian lebih
lanjut untuk diaplikasikan he pasien dengan luka bakar derajat II didampingi tenaga m&is yang
berkompeten.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Keperawatan S1 |
Depositing User: | Editor Perpus |
Date Deposited: | 09 Apr 2022 07:16 |
Last Modified: | 09 Apr 2022 07:16 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28760 |