KUKUH DIKI PRASETIA (2013) EFEKTIFITAS PEMBERIAN GROWOL SEBAGAI PENCEGAH DIARE PADA Rattus novergicus YANG DINFEKSI ENTEROPATOGENIK Escherichia coli (EPEC). S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
![]() |
Text (Halaman Pengesahan)
HALAMN PENGESAHAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (300kB) |
![]() |
Text (Halaman Judul)
HALAMN JUDUL.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf Restricted to Repository staff only Download (446kB) |
![]() |
Text (Bab I)
BAB I.pdf Download (882kB) |
![]() |
Text (Bab II)
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text (Bab IV)
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text (Bab V)
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (280kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (523kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Berdasarkan profil data kesehatan Indonesia tahun 2011, diare dan gastroenteritis merupakan kasus terbanyak 10 besar penyakit rawat snap di rumah sakit tahun 2010. Pencegahan dan pengobatan diare salah satunya dengan memberikan probiotik, Lactobacillus merupakan salah satu bakteri probiotik yang dapat mencegah diare (Arief, 2010). Growol merupakan makanan tradisional yang mengandung Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus rhamnosus (Putri,dkk, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian growol sebagai pencegah diare pada tikus Ratnis norverrgicus yang diinfeksi enteropatogenik Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental Post Test Only Group Design pada Rattus norvegicus jantan, umur 2-3 bulan, dan berat badan 150-200 gram. Jumlah tikus 24 ekor dibagi dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok kontrol positif (kombinasi Sulfamethoxazole-Trimethoprim), kelompok perlakuan dengan pemberian growol 50%, dan kelompok perlakuan pemberian growol 100%. Pemberian growol dilakukan pada hari ke 1-13 pada kelompok perlakuan, dan infeksi EPEC pada hari ke 8-13 pada semua kelompok. Pengobatan dengan Sulfamethoxazole-Trimethoprim diberikan pada hari ke 12-13 pada kelompok kontrol positif. Basil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian growol 100% dapat menurunkan frekuensi BAB, menurunkan konsistensi feses dan menurunkan berat badan secara bertahap, sedangkan pemberian growo 50 % dapat menurunkan frekuensi BAB, menurunkan konsistensi feses dan menambah berat badan secara bertahap.
Kata kunci : Growol, Lactobacillus, EPEC, diare.
Dosen Pembimbing: | drh. Hj. Tri Wulandari, M. Kes. | NIDN0503036904 |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Keperawatan |
Depositing User: | Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Apr 2022 07:24 |
Last Modified: | 13 Apr 2022 07:24 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28888 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |