Thesis #2889

<p><strong>Abstrak</strong></p>

<p>Tes kecakapan bahasa Inggris (EPT) menjadi faktor penting dalam menentukan karir seseorang, termasuk mahasiswa. Bahkan, tidak hanya mahasiswa jurusan Bahasa Inggris saja tetapi mahasiswa yang berasal dari jurusan non Bahasa Inggris juga dituntut untuk mendapatkan nilai tertentu di EPT agar bisa lulus. Masalah utamanya adalah siswa yang tidak berurusan dengan bahasa Inggris sehari-hari di perguruan tinggi mengalami beberapa kesulitan untuk memenuhi nilai EPT yang diinginkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana siswa mempersepsikan kesulitan dalam mengambil EPT dan bagaimana mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian tersebut. Untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti menerapkan metode pengumpulan data kualitatif dan desain penelitian fenomenologi untuk menggali lebih dalam terkait temuan penelitian. Penelitian dilakukan di salah satu PTS di Yogyakarta dan melibatkan enam mahasiswa sebagai partisipan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Temuan pertama terkait dengan persepsi mereka tentang sulitnya mengambil EPT. Temuan ini menunjukkan enam poin tentang bagaimana mereka mempersepsikan kesulitan dalam mengikuti EPT, yaitu pemahaman teks, kurangnya minat pada bahasa Inggris, kurang paham dengan topik, keterbatasan waktu, dan masalah administrasi ujian. Temuan kedua difokuskan pada strategi mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi EPT. Ada tiga poin yang digali yaitu meningkatkan eksposur bahasa Inggris, memaksimalkan mata kuliah yang diselenggarakan oleh universitas, dan melakukan praktek.</p>