LILIS PANGESTUTI (2017) TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN KAROSERI TERHADAP PERJANJIAN PEMBORONGAN ARMADA BUS DENGAN PERUSAHAAN OTOBUS DI MAGELANG. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (194kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (426kB)
BAB I.pdf
Download (811kB)
BAB II.pdf
Download (6MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (448kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (6MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (391kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (609kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (924kB)
Abstract
Perjanjian pemborongan yaitu perjanjian dengan mana pihak satu, (pemborong), mengikatkan diri untuk menyelenggarakan suatu pekerjaan borongan, dan pihak yang memborongkan mengikatkan diri untuk membayar harga borongan yang telah ditentukan. Dewasa ini banyak Perusahaan Otobus yang mengadakan perjanjian pemborongan armada Bus dengan Perusahaan Karoseri. Dalam perjanjian pemborongan armada bus seringkali terjadi wanprestasi oleh pihak karoseri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertanggungjawaban pihak karoseri dalam hal terjadinya wanprestasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normative, dengan mengkaji bahan-bahan kepustakaan dan penelitian lapangan. Dari hasil penelitian, bahwa dalam perjanjian pemborongan armada bus antara CV. Tri Sakti dengan Perusahaan Otobus yang menjadi mitra kerjanya telah terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh CV. Tri Sakti yaitu keterlambatan penyerahan pekerjaan dan pekerjaan yang kurang sempurna.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui wanprestasi apa saja yang telah dilakukan oleh perusahaan karoseri dalam perjanjian pemborongan armada bus tersebut. Kedua, untuk mengetahui factor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya wanprestasi. Ketiga, untuk mengetahui pertanggungjawaban yang dilakukan oleh perusahaan karoseri dalam hal terjadinya wanprestasi. Keempat, untuk mengetahui penyelesaian sengketa dalam perjanjian tersebut dalam hal terjadinya wanprestasi. Dad hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa wanprestasi yang telah dilakukan oleh perusahaan karoseri antara lain keterlambatan penyerahan pekerjaan yang dikarenakan oleh kurangnya bahan baku, pertanggungjawaban yang dilakukan oleh perusahaan karoseri dalam hal ini adalah membayar ganti rugi berdasarkan hitungan per km/jam dan negosiasi untuk perpanjangan waktu pekerjaan, serta upaya hukum yang dilakukan oleh para pihak dalam hal terjadinya wanprestasi yaitu secara musyawarah maupun menggunakan lembaga arbritase.
Vato I(iing'i • Ppricaniian Ppmhnmnonn Wannrestaci
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Hukum > Hukum S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Apr 2022 07:51 |
Last Modified: | 13 Apr 2022 07:51 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28892 |