Maharita Pandikasari (2011) GAMBARAN TERAPI PALIATIF RELIGIUS DAN NON RELIGIUS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (170kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (571kB)
BAB I.pdf
Download (1MB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (6MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (828kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (240kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (616kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (606kB)
Abstract
Penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan dunia. Pasien tersebut membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal sebagai terapi pengganti ginjal. Terapi pengganti ginjal membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perawatan yang mahal pada penyakit—penyakit tingkat terminal, menyebabkan munculnya pemikiran baru, yakni memberikan terapi paliatif yang lebih murah. perawatan paliatif adalah perawatan total dan aktif dari untuk penderita yang penyakitnya tidak lagi responsif terhadap pengobatan kuratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran terapi paliatif religius dan non religius pada pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani hemodialisis.
Subjek penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebanyak 58 orang. Pada waktu yang bersamaan pasien diminta untuk mengisi formulir tentang terapi paliatif religius maupun non religius yang mereka pernah lakukan selama ini. Penulis juga melakukan wawancara secara mendalam kepada beberapa pasien untuk mengetahui pasien berada pada tahap mana disaat menghadapi penyakit stadium akhir.
Hasil dan penelitian ini adalah terapi paliatif religious yang paling diminati oleh kaum wanita adalah doa dan pasien laki — laki lebih memilih shalat tahajud. Jika ditinjau menurut status pendidikannya, baik lulusan SD,SMP,SMA maupun sarjana, doa masih menjadi terapi paliatif religius yang paling banyak dilakukan. Sedangkan untuk terapi paliatif non religius, tidak ada perbedaan pilihan terapi baik ditinjau menurut jenis kelamin, usia, status pekerjaan maupun status pendidikan, semua memilih terapi alternative sebagai pilihan terapinya, kecuali pada pasien yang masih bekerja, mereka memilih music sebagai pilihan terapinya.
Kata kunci : ea2a1 ginjal kronis, hemodialisis, terapi paliatif
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id |
Date Deposited: | 14 Apr 2022 01:54 |
Last Modified: | 14 Apr 2022 01:54 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28899 |