MOTIF JEPANG DALAM MENERAPKAN STRATEGI FREE AND OPEN INDO-PACIFIC (FOIP) DI KAWASAN ASIA-PASIFIK

Paper ini mencoba menjelaskan bahwa di dalam suatu
politik internasional suatu kawasan akan selalu berada pada
posisi yang dinamis, di mana setiap negara di dunia berhak
memiliki kepentingan masing-masing terhadap suatu kawasan
tersebut. Asia Pasifik merupakan kawasan strategis yang
memiliki arti penting bagi Jepang di mana didalamnya terdapat
jalur maritim yaitu, Sea Lines of Communications (SLOCs)
yang berfungsi sebagai jalur perdagangan, transportasi, serta
tempat berlabuh bagi kapal-kapal pengangkut minyak mentah
dunia, serta Jepang menjadi tempat transit bagi perdagangan
maritim tersebut yang banyak memberikan keuntungan bagi
Jepang. Melalui Strategi Free and Open Indo-Pacific (FOIP)
Jepang berupaya untuk menekankan prinsip-prinsip dasar
tatanan internasional yang merupakan dasar stabilitas,
supremasi hukum, dan kebebasan navigasi. Pilar-pilar strategi
FOIP yaitu, promosi dan pembentukan aturan hukum,
kemakmuran ekonomi, komitmen untuk perdamaian dan
stabilitas. Disamping itu, strategi FOIP ditujukan untuk
mengimbangi perluasan kekuatan Cina yang dianggap dapat
mengancam kedamaian kawasan dan sebagai upaya penguatan
kepemimpinan Jepang di kawasan Asia Pasifik. Terakhir, Paper
ini menggunakan teori neorealisme yang didalamnya terdapat
konsep balance of power dan sphere of influence untuk
menemukan motif utama dibalik strategi FOIP pada masa
kepemimpinan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Kata Kunci: Asia Pasifik, Jalur Maritim, Perdamaian,
Stabilitas, Tatanan Internasional