PENGARUH PEMBERIAN GETAH BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) SECARA TOPIKAL TERHADAP LAMA WAKTU PENYEMBUHAN LUKA BAKAR TERMAL PADA KULIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

Penyembuhan luka bakar adalah interaksi suatu kejadian seluler yang kompleks. Proses ini terdiri dari pelapisan, penyusunan, dan penyembuhan kulit yang cedera. Proses penyembuhan luka bakar termal ini diteliti menggunakan getah pepaya yang masih segar secara topikal. Desain penelitian in vivo, 30 tikus putih betina Sprague Dawley umur enam sampai delapan minggu, rerata berat badan 160-260 gram, dan terbagi dalam enam kelompok yakni kelompok negatif tanpa perlakuan dan vaselin, kontrol positif bioplacenton®, getah papaya kadar 100%, 50%, dan 25%. Pembuatan luka bakar termal menggunakan alat penginduksi panas berdiameter 20 mm dengan suhu 100°C selama 10 detik. Indicator kesembuhan penelitian ini adalah waktu kesembuhan dan persentase kesembuhan. Data yang diperoleh, diolah menggunakan modifikasi metode Morton kemudian dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis. Indikator waktu kesembuhan tiap kelompok dalam hari didapatkan data pada control negatif tanpa perlakuan 27,80±1,789, control negatif vaselin 33,80±3,962, control positif bioplacenton® 26,20±2,683, getah papaya 100% 31,20±7,259, getah papaya 50% 30,60±5,899, dan getah papaya 25% 32,00±4,796. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian getah papaya 100%, 50%, dan 25% pada luka bakar termal tidak berpengaruh pada waktu sembuh. Hal ini dibuktika dengan nilai a 0,214 atau a > 0,05 pada uji Kruskal-Wallis.
Kata klinci • 1Yetah nenava luka hakar termal_ waktu semhith