PENGARUH REBUSAN DAUN SUKUN (YArtocarpus altilis) TERHADAP KADAR LDL SERUM TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus)

Perubahan gaya hidup masyarakat ke arah serba modern dan instan berkaitan dengan penurunan aktivitas fisik dan perubahan pola makan masyarakat yang tidak seimbang. Keduanya memiliki huhungan erat dengan dislipidemia atau kelainan metabolisme lipid yang dapat berupa peningkatan maupun penurunan satu atau lebih kadar profil lipid dalam darah. Dislipidemia didominasi oleh peningkatan kadar kolesterol, trigliserida dan LDL, yang merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner. Beberapa tahun terakhir, dalam hal pengobatan, termasuk pengobatan dislipidemia, masyarakat Indonesia mulai beralih ke pengobatan tradisional .Obat tradisional mulai dikenal dan digunakan karena dirasa lebih murah dan mudah didapat. Salah satu contoh obat tradisional adalah daun sukun (Artocarpus altilis) yang memiliki kandungan zat flavonoid yang dapat menurunkan kadar LDL serum. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek daun sukun dalam menurunkan kadar LDL serum.
Desain penelitian ini adalah eksperimental murni yang dilakukan selama 28 hari dengan subjek penelitian 24 ekor films putih (Rattus norvegicus), yang terbagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negative (aquades) dan tiga kelompok perlakuan (pemberian rebusan sebanyak 1,4 ml, 2,8 ml dan 4,2 ml). Kadar LDL didapat dari serum hewan uji yang diambil sebanyak 3 kali, yaitu sebelum induksi pakan tinggi lemak, sebelum perlakuan, dan sesudah 2 minggu perlakuan. Hasil analisis anova menunjukkan bahwa ketiga kelompok perlakuan dapat menurunkan kadar LDL darah secara bermakna (p<0.05), dibandingkan dengan kelompok aquades. Dosis yang paling efektif untuk menurunkan kadar LDL ialah 4,2 ml. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian rebusan daun sukun efektif untuk menurunkan kadar LDL serum, sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.
Kata kunci: Artocarnus altilis_ LDL. Penvakit iantung koroner