THE URGENCY OF E-VOTING IN INDONESIAN ELECTION

PEMILU DI INDONESIA TELAH DILAKSANAKAN SEJAK TAHUN 1955. HINGGA TAHUN 2019, DARI MEKANISME PEMUNGUTAN SUARA HINGGA PENGHITUNGAN SUARA MENGGUNAKAN MEKANISME MANUAL, NAMUN MEKANISME MANUAL MENIMBULKAN DAMPAK NEGATIF YANG SERIUS TERHADAP KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP PEMILU KARENA LAMANYA PENCOBLOSAN. MEKANISME DAN KEPUTUSAN JANGKA PANJANG, DAN JUGA DALAM PROSESNYA TERDAPAT BANYAK PELUANG UNTUK MEMANIPULASI DOKUMEN PEMILU. JADI, E-VOTING MUNCUL UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH YANG TERJADI SAAT PEMILU. TUJUAN DARI PENELITIAN INI ADALAH UNTUK MEMAHAMI KONSEP E-VOTING DI INDONESIA, MENGANALISIS URGENSI E-VOTING DI INDONESIA, DAN MEREKOMENDASIKAN BEBERAPA SARAN TERKAIT PENGGUNAAN E-VOTING DI INDONESIA. DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENELITIAN HUKUM NORMATIF KHUSUSNYA YANG BERKAITAN DENGAN MASALAH PEMILIHAN ELEKTRONIK, HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN BAHWA ADA BEBERAPA ALASAN MENGAPA E-VOTING DALAM PEMILU INDONESIA SANGAT MENDESAK: PERTAMA, E-VOTING AKAN LEBIH CEPAT PROSESNYA DARIPADA PEMILIHAN MANUAL KARENA ADANYA PENGHITUNGAN SEGERA DENGAN MESIN; KEDUA, E-VOTING DAPAT MENGURANGI DANA ANGGARAN PEMILU TAHUNAN, KARENA DANA ANGGARAN HANYA UNTUK PERAWATAN MESIN, BUKAN UNTUK MEMBELI SURAT SUARA BARU; KETIGA, E-VOTING DALAM PEMILU LEBIH AMAN DARIPADA PEMILU MANUAL DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KEAMANAN E-VOTING YANG TINGGI. PENELITIAN INI MEREKOMENDASIKAN BEBERAPA SARAN TERKAIT PENGGUNAAN ELECTRONIC VOTING DALAM PEMILU INDONESIA DENGAN MEREVISI UU PEMILU UNTUK MEMUDAHKAN PENGGUNAAN E-VOTING, SELAIN ITU SOSIALISASI TERKAIT E-VOTING DALAM PEMILU HARUS DISOSIALISASIKAN MELALUI SEMUA MEDIA JAUH SEBELUM HARI PEMILIHAN.